Kata mahasiswa saya, ketika pengajaran daring telah diakukan pertama kali; “paknanti pengajarannya berarti lewat hayalan ya pak…..”. Ya bayangkan saja wajah gurumubergerak kesana kemari dengan mimik yang sering lucu (jawab saya).
Akibat lain dari corona ini adalah menular pada kondisi manajemen sekolah. Sekitar7,5 juta mahasiswa dan hampir 45 juta pelajar sekolah dasar dan menengah ‘dipaksa’ untukmelakukan pembelajaran dari rumah (Adiwijaya, Med.com, 24/04/2020).
Sedangkan ditingkat pengelolaan di tingkat PTS diprediksi menurun dari segi angka pemberianpendapatan pada karyawan dan dosennya, di karenakan karena bagi PTS, cash flownyasangat bergantung pada keaktifan mahasiswa dalam bertransaksi. Faktanya mahasiswaadalah satu-satunay sumber padi PTS dalam menjalankan manajemen kampusnya.
Taksedikit mahasiswa yang mengeluhkan kesusahan membayar SPP karena ekonominyaterganggu akibat Covid-19, bahkan dikabarkan ada yang drop out!. Jika mahasiswa tidakbisa membayar SPP, lantas bagaimana kondisi finansial kampus swasta? Uang darimanauntuk menggaji tenaga pendidik dan para karyawan?. Bayangkan saja, jika kondisi iniberlarut-larut tanpa adanya bantuan dari pihak pemerintah atu model baru pembelajaransebagai jalan keluar, banyak PTS yang akan tutup dan gulung tikar !.
Solusi yang masuk akal adalah maafkan corona atau dengan kata lain ayo berdamaidengan corona atau yang sekarang lagi trend dan didengungkan Pak Jakowi. New Normal.Sekolah dan perkuliahan biarkan berjalan seperti biasa akan tetapi menggunakan kaidah atau protokol kesehatan. Institusi pendidikan harus lebih kerja keras untuk menciptakan dan mengamati dan merasakan keganduhan resah jiwa anak.
Sibongsor yang baru saja dinyatakan lulus oleh sekolahnya melalui daring. sering kali tidaktidur karena tidak bisa tidur di malam hari, ini jelas rasa kegusaran dan keganduhan jiwa nyayang luar biasa.
Ajaran sholat malam, mengaji, wirid dia telah lakukan (ajaran tombo ati) ; itusaya dengar dan lihat sendiri. Kegelisahan orang tua dengan anak terekam dalam perbincangan ini.Ayah…. (suatu saat di memanggil saya), ono opo le (ada apa nak).
Saya kuliahdimana ? … itu pertanyaan yang muncul dari kegundahan anakku. “aku sudah daftar yah kePTN “anu” tapi masalahnya bukan diterima atau tidak di sana, tetapi adalah di PTN saya tujuadalah tempat asing yang sudah terdampak corona.
Begini anakku…..Kuliah itu TIDAK HARUS di PTN, kuliah itu juga artinya mencari ilmu. Ilmu itu bisadidapat jika memnuhi syarat : 1. syarat material berupa murid dan guru serta tempat, 2. immaterial yaitu situasi dan kondisi yang dimungkinkan atau memungkinkan.Syarat pertama material, berupa murid, guru serta tempat mungkin, sudah ada.Karena itu syarat mutlak.
Tapi tak kalah fardlunya (wajib) syarat immaterial ini yaitu situasidan kondisi yang memungkinkan. Lihatlah:1. Situasi dan kondisi kota/tempat tujuan.Dalam hal situasi ini, saat ini kota-kota tujuan pendidikan rata-rata dalam situasi dan dalam kondisi zona merah dan daerah tidak terkendali wabah pandemi corona, ini membahayakan. Pean (kamu) bisa mendaftar dan masuk ke daerah tersebut dan sekolahtapi tidak terjamin kamu bisa keluar dari daerah tersebut nantinya.
Pandemi coronabelum berakhir dan mungkin tidak akan berakhir, karena yang dapat menghentikankorona adalah kita sendiri, prilaku kita sendiri. Terutama prilaku sosial kita yaitu ngumpultanpa protokol kesehatan.
Penghentian corona akan berakhir jika kekebalan tubuh kita dapat menolaknya, sikap kitaterhadap lingkungan sekitar teraplikatif sehat dan pemerintahan kita juga proaktif takkenal letih membenarkan prilaku masyarakat yang salah. Ini sangat tidak mungkin karenabutuh energi yang besar, biaya yang sangat besar.
Jadi pantas dan sangat wajar jika seleksi alamlah yang dapat mengentikan coronadengan memberlakukan new normal (suatu perkataan dari keputus asaan perlakuanterhadap pencegahan corona)2. Situasi dan kondisi orang tuaSalah satu penyokong finansial berlangsungnya kuliahamu adalah orang tua.
Lihalahsekarang kondisi orang tuamu. Sudah sebanyak berapa rupiahkah orang tuamenanggung keluargamu ?. Apakah kira-kira 4 tahun kedepan beliau masih mampumembiayaimu.
Cobalah berdamai dan berunding dengan mereka. Mereka akan berkatamampu karena yang dilihat adalah masa depanmu. Karena dalam benak fikiran mereka masa depanmu, kebahagianmu adalah masa depan mereka juga. Mereka ingin kamubahagia, sejahtera dalam materi dan bahagia secara rohani.
Mereka ingin kamu akhirnyapunya rumah yang bagus, kendaraan terkini, tapi juga mereka ingin kau punya isterisholehah, keluarga yang bahagia serta dapat menjalankan rukun islam yang ke lima.Tujuan pendidikan bagi orang tua adalah dapat menjaminnya untuk masuk surga dalamarti dapat mengangkat harkat martabat dan kedudukan orang tua di antara strata sosialmasyarakat dan terhindarkan dari murka allah di akhirat.3. Situasi dan kondisi kampus.
Situasi dan kondisi kampus saat ini lengang, PTN maupun PTS sama-sama tidak adaisinya. Sebagian besar dosen tidak ada di kampus, hanya para petinggi tertentu dan pegawai tertentu yang diperbolehkan masuk.
Teman-temanmu wajib belajar di rumah,harus di rumah, mereka kuliah lewat daring tapi tidak bisa praktek dalam mata kuliahtertentu, mereka semua hanya dapat materi.
Jadi apakah ada perbedaan PTN dan PTS sekarang?. Masa depanmu tidak hanya di tentukan kamu kuliah dimana. Apakah kamu kuliah di PTNdapat menjamin masa depanmu cerah; mudah dapat pekerjaan dengan gaji yang tinggi?, dapat isteri cantik dan sholihah ?. Jadi apakah ada perbedaan kuliah di PTN dan PTSsekarang ?4. Situasi dan kondisi diri sendiri.
Kalau mau kuliah atau melanjutkan ilmu yang lebih tinggi, setidaknya ikutilah petunjukpara ulama dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’allim oleh Syaikh Az-Zarnuji, niat mencari ilmukhususnya ilmu agama setidaknya mencakup hal-hal berikut: Niat mengharapkan RidhaAllah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menggapai kebahagiaan akhirat, membasmi kebodohan bagi dirinya dan kebodohan orang-orang disekitarnya, menghidupkan agama, dan untuk menjaga keberlangsungan (kekekalan) agama dilakukan dengan 6 modal yaitu sebagimana syiar dari Ali Bin Abu Tholib :
Yang artinya: “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhienam syarat. Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci. Yaitu: Kecerdasan,kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama.”.
Sekarang lihatlah dirimu… apakah sudah siap untuk kuliah ?Dimanapun dan kemanapun kamu mencari ilmu tidak disyaratkan di PTN atau PTSpilihlah semaumu tapi lihatlah situasi dan kondisi tempat kuliahmu, orang tuamu, kampusmu dan dirimu sendiri. Kalau saran ayah piih kampus yang berkarakter, yang matang, murahdan dekat dengan rumah.Wallahu a’lam (*)