SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Sebagai wujud komitmen terhadap transisi energi bersih, PT Pertamina Power Energi (PPE) kini mengelola enam proyek panas bumi (geothermal) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Lokasi tersebut meliputi Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, serta dua titik di Jawa Barat.
“Total ada enam lokasi. Masing-masing satu di Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara, serta dua titik di Jawa Barat,” ujar Arif Mulizar, Government and Public Relation Pertamina Power Energi, Rabu (30/7/2025).
Arif menjelaskan, pengembangan geothermal menjadi langkah strategis dalam memperkuat bauran energi terbarukan di Indonesia. Pembangkit di Lampung, misalnya, memiliki kapasitas 220 megawatt (MW) dan mampu memenuhi hampir 23 persen kebutuhan listrik provinsi tersebut. Sementara itu, pembangkit di Manado menghasilkan 120 MW, dan di Kamojang, Jawa Barat, mencapai 235 MW.
“Geothermal adalah salah satu tulang punggung pasokan listrik berbasis energi terbarukan. Kami akan terus mengoptimalkan pengelolaannya dan meningkatkan sosialisasi kepada publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arif memaparkan bahwa Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan porsi energi terbarukan mencapai 76 persen pada tahun 2034. Target ini mencakup beragam sumber, termasuk tenaga surya (PLTS) dan panas bumi.
Saat ini, PPE telah mengoperasikan sekitar 700 MW listrik dari geothermal dan tengah mengejar tambahan 300 MW guna mendekati target nasional tersebut. (*)