Mimpi kecil tak selalu tinggal mimpi. Di sebuah desa sejuk di kaki Gunung Arjuno, seorang bocah kelas empat sekolah dasar kini memulai perjalanannya sebagai peternak cilik—berkat sapaan hangat dan hati seorang pemimpin yang peduli.
Hari itu, Selasa (13/5/2025), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginjakkan kaki di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dalam agenda peresmian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Singosari. Di tengah gemuruh tepuk tangan dan sambutan barisan pelajar yang rapi berjejer, Gubernur Khofifah menyempatkan diri berbincang satu per satu dengan para siswa.
Sapanya sampai pada seorang anak lelaki bertubuh kecil dengan mata jernih penuh harap. Namanya Nanda Rosifullah, 11 tahun, siswa kelas 4 SD Negeri 2 Desa Klampok. Saat ditanya, apa cita-citanya, jawab Nanda sederhana namun penuh makna, “Saya ingin punya sapi, dan jadi peternak.”
Jawaban polos itu menancap dalam di benak Gubernur. Ia tak hanya tersenyum, tetapi mencatatnya—secara harfiah dan batin. Sebuah cita-cita yang jujur, membumi, dan menyentuh: ingin beternak, ingin membangun masa depan dari ladang dan kandang.
Dan mimpi itu tak dibiarkan menggantung. Tepat pada Minggu sore (17/5/2025), Gubernur Khofifah kembali hadir, kali ini tanpa seremoni megah, tapi membawa hadiah yang luar biasa: dua pasang sapi yang sehat dan tangguh berjenis peranakan Sumbawa dan Madura. Kepada Nanda dan keluarganya, ia menyerahkan sepasang sapi jantan dan betina yang langsung diberi nama Sri dan Jeki—sebuah harapan agar tumbuh subur, membawa berkah, dan menjadi awal dari rejeki.