Selanjutnya, dengan merujuk pernyataan Ketua BNPB Doni Monardo yang menjelaskan, bahwa peruntukan dua unit Mobile Lab PCR itu tidak hanya untuk Kota Surabaya, tapi juga untuk daerah lain di Jatim, maka dua unit mobil itu juga diarahkan untuk melakukan pemeriksaan di sejumlah tempat, di antaranya di Sidoarjo dan Lumajang.
Khusus hari ini, Jumat (29/5/2020), dua unit Mobile Lab PCR memang diagendakan melakukan pemeriksaan di Lamongan dan Tulungagung.
Selain karena permintaan dari daerah setempat, penempatan di dua daerah itu juga didasarkan atas jadwal pemeriksaan yang dirancang Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 Jatim Dr Joni Wahyuhadi.
“Dinkes Kota Surabaya memang sempat berkomunikasi tapi belum menyampaikan jadwal pemeriksaan. Sementara di Lamongan dan Tulungagung, sudah kita jadwal dan ditunggu warga disana,” tambah dr Joni.
Yang juga menjadi pertimbangan, di Kabupaten Lamongan saat ini jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 96 orang. Jumlah itu merupakan angka tertinggi setelah wilayah Surabaya Raya.
Sementara, Tulungagung adalah kabupaten dengan jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim dengan angka 588 pasien.
“Yang perlu diketahui, sebanyak 172 pasien PDP di Jatim telah meninggal dunia sebelum menjalani pemeriksaan swab,” lanjut Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo ini.
Yang juga perlu diketahui, lanjutnya, mayoritas daerah di Jatim saat ini mengalami kendala keterbatasan lab PCR. Sementara, Kota Surabaya memiliki laboratorium dengan kapasitas sekitar 800 sampel per hari ditambah mobil PCR dari BIN yang berkapasitas 200 sampel per hari.
“Dengan berbagai pertimbangan itulah, maka Mobile Lab PCR itu harus berkeliling ke daerah yang membutuhkan,” ujar Suban Wahyudiono menguatkan. (min)