Kami, para petugas Kloter harus memitigasi jama’ah tersebar di hotel berapa, apakah sudah dapat kamar belum, sudah dapat koper belum, sementara Karu dan Karom tidak maksimal karena efek tercecernya hotel yang berbeda-beda.
Kami semua bergerak. Bimbad, Dokter harus bahu membahu dengan Ketua Kloter untuk mengurai permasalahan jama’ah. Mulai dari _ngurusi_ koper bersama, data hotel dan cek hotel bersama. Semua bahu membahu. kami tidak boleh mengeluh sebagai petugas. Apa kata dunia, petugas mengeluh terus jama’ah bagaimana?
Belum lagi problem Armuzna. Penjemputan bus dari hotel yang tidak tepat waktu, penempatan tenda wukuf yang tidak teratur karena sengkarut harus satu Syarikah, hingga peristiwa ribuan jama’ah yang jalan kaki dari Mudzalifah ke Mina karena kemacetan bus yang luar biasa yang menyebabkan kaki melepuh, hingga problem-problem lainnya. _La haula Wala Quwwata Illa Billah_ .
III. Ujian bagi jama’ah.
Ya Allah, kalau bagi mereka ujiannya lebih berat daripada petugas. Sebagai petugas, kami sudah di _setting_ untuk siap menerima keadaan seburuk apapun. Tapi jama’ah berbeda, mereka rata-rata sudah dilayani KBIHU ditanah air dengan baik, dilayani Kemenag Kota/Kabupaten dengan baik, tapi ketika di tanah suci mereka dihadapkan dengan hotel yg terpisah dengan keluarga, koper berhari-hari baru ketemu, muncul lagi masalah kafilah yang membuat bingung jama’ah. Belum lagi problem Armuzna. _Ya Allah._
BERSYUKUR & BERSABAR ADALAH SENJATA JITU MERAIH KEMABRURAN HAJI
Ala kulli hal, semua diuji dengan ujian yang berbeda. Dan alhamdulillah hari ini sudah berada di ujung Armuzna. Semoga semua mendapatkan haji yang mabrur. Dianugrahkan sehat, kuat dan Ridho atas apa yg menjadi ketentuan _Allah Subhanahu Wata’la.
Patut menjadi pegangan kita semua, baik teman-teman yang di Kemenag, semua petugas, jama’ah dan KBIHU akan Sabda Manusia Mulia, panutan kita semua:
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
_“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)_
Bersyukur dan Bersabar adalah dua karakter yang harus dimiliki oleh semua orang yang saat ini di tanah suci.
Bersyukur bahwa tidak semua umat islam bisa berada di tanah suci di momen haji, baik sebagai petugas atau jama’ah, seberat apapun kondisinya.
Bersabar dalam artian, ujian yang Allah kasih adalah untuk menguji kesabaran kita semua sebagai petugas dan jama’ah. kita sudah diwanti-wanti Allah dalam Firmannya Tidak ada Jidal (berdebat) dalam berhaji, berdebat saja tidak diperkenankan apalagi mengolok-olok orang lain. _Astagfirullah_.
Ujian berat yang dialami kita gak sebanding dengan beratnya haji cucu Rasulullah SAW Sayyid Hasan yang berhaji berjalan kaki dari Madinah ke Makkah. Dan beliau berhaji 25 kali semuanya dengan jalan kaki.
Semoga Rasa Syukur kita dan Sabar kita sebagai Petugas maupun Jama’ah mengantarkan kemabruraran haji kita semua. dan Semoga para Pemangku kepentingan diberi kekuatan bersama-sama untuk perbaikan layanan haji tahun berikutnya. Amin.
Hotel 327, Syisah Makkah, 13 Dzulhijjah 1446 H/ 9 Juni 2025 M