SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bernostalgia sembari memberikan semangat dan motivasi kepada ratusan siswa-siswi SMA Negeri 21 Kota Surabaya.
Sebelum memberikan motivasi, Eri yang juga menjadi alumni SMA Negeri 21 Kota Surabaya ini langsung menghampiri para guru dan mencium tangan seluruh tenaga pendidik. Bagi dia, sopan santun dan mengingat para guru yang telah mendidiknya adalah salah satu bentuk syukur kepada Gusti Allah.
Eri juga memperkenalkan para alumni SMA Negeri 21 Kota Surabaya, yang saat ini ikut menjadi bagian dari pembangunan Pemkot Surabaya. Seperti Febrina Kusumawati yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan.
Kemudian, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Mohammad Iman Rachmadi, Dirut PD RPH Fajar Arifianto Isnugroho, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Aly Murtadlo, dan yang lainnya.
“Saya kembali lagi ke SMA 21, sekolah yang membesarkan saya dan menjadikan saya sebagai Walikota. Ini menunjukkan bahwa kalian semua tidak boleh minder dan harus percaya diri,” kata Eri saat menjadi narasumber Campus Expo 2022 di halaman SMA Negeri 21 Kota Surabaya, Sabtu (15/1/2022) pagi.
Kegiatan dengan tajuk ‘Karir Masa Depan dan Tantangan Menghadapi Kemajuan Teknologi dalam Bidang Pendidikan’, semakin membuat Wali Kota Eri bersemangat untuk memotivasi para siswa-siswi SMA Negeri 21 Kota Surabaya. Pada kesempatan itu, Eri memberikan enam pesan penting, karena ia berharap para siswa-siswi bisa memiliki rasa empati dan saling bergotong-royong.
Pertama, agar setiap siswa wajib menghormati orang tua, khususnya ibu yang telah melahirkan anak-anaknya. Kedua, apabila nantinya sudah menikah dan berkeluarga, maka tetap harus menghormati orang tua dari pasangan masing-masing.
“Ketiga adalah orang tua kita disekolah, mereka adalah bapak-ibu guru yang telah mendidik kita menjadi orang yang berhasil. Maka jangan pernah meninggalkan mereka,” tukasnya.
Keempat, lanjutnya, siswa-siswi di SMA Negeri 21 Kota Surabaya harus percaya diri dan berani mengambil risiko. Sebab, keyakinan dan perbuatan merupakan salah satu wujud doa kepada Gusti Allah.