Selain Sistem Digital, Koperasi Merah Putih Surabaya Disesuaikan Potensi Wilayah

Selain Sistem Digital, Koperasi Merah Putih Surabaya Disesuaikan Potensi Wilayah
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Febrina Kusumawati.

“Misalnya ada UMKM pembuat kue yang butuh beras, koperasi bisa jadi penghubung untuk mendatangkan bahan baku dari pemasok. Lalu UMKM itu menjadi anggota koperasi. Jika ingin mengembangkan usahanya, koperasi bisa mencarikan akses permodalan,” papar Febri.

Tak hanya itu, Febri menyebut bahwa KKMP juga bisa memenuhi kebutuhan pokok warga, seperti gas elpiji 3 kilogram (gas melon), hingga menjadi penyalur beras murah dengan harga produsen. Dengan begitu, koperasi benar-benar hadir sebagai solusi ekonomi bagi masyarakat.

Febri juga menjelaskan bahwa pembentukan 153 KKMP di Surabaya, tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Mulai dari notaris yang tergabung dalam Ikatan Notaris Indonesia, hingga lurah dan camat di seluruh wilayah Surabaya.

“Alhamdulillah pada 10 Juni 2025 seluruh KKMP telah rampung berakta hukum. Kami tidak bisa berjalan sendiri, karena itu proses ini juga melibatkan penuh lurah dan camat,” ungkapnya.

Diketahui, sejak 10 Juni 2025, sebanyak 153 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kota Surabaya telah resmi terbentuk dan memiliki akta hukum. Pemerintah Kota Surabaya pun terus mendorong penguatan kelembagaan dan digitalisasi.

Dari total 153 KKMP di Surabaya, tiga di antaranya merupakan koperasi lama yang telah eksis sebelumnya. Ketiganya hanya perlu direvitalisasi untuk menyesuaikan dengan konsep Koperasi Merah Putih. Sementara itu, 150 koperasi lainnya dibentuk baru dengan susunan pengurus yang juga baru.

Ke depan, Febri menargetkan seluruh KKMP di Surabaya aktif dan beroperasi secara mandiri dan berkelanjutan. Pendampingan dan fasilitasi akan terus dilakukan agar koperasi mampu berperan besar dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat di tingkat kelurahan.

“Kami ingin 153 koperasi ini menyala semua. Jadi bukan sekadar dibentuk, tapi benar-benar hidup bersama masyarakat, agar bisa sejahtera bersama,” harapnya. (*)

Editor: Wetly