SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Komitmen Jawa Timur dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas terus mendapat apresiasi dari berbagai daerah.
Kali ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak menerima kunjungan Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Sidoarjo, Jumat (1/8).
Kunjungan ini berlangsung di Ruang R. Aria Wirjaatmadja dan menjadi ajang strategis untuk saling berbagi pengalaman antarprovinsi, khususnya dalam pengembangan sektor kerajinan, kriya, dan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
Dalam forum yang hangat namun sarat makna tersebut, Arumi memaparkan berbagai strategi yang dilakukan Jawa Timur untuk membina dan mengembangkan UMKM agar mampu berdaya saing tinggi di tengah arus persaingan global.
Mulai dari penguatan kapasitas sumber daya manusia, inovasi desain produk, sertifikasi mutu, hingga perluasan pasar melalui digitalisasi dan promosi terpadu.
“UMKM kita bukan sekadar pelengkap ekonomi, tapi jantungnya. Karena itu, kami terus dorong agar pelaku UMKM bisa bertransformasi. Inovatif, adaptif terhadap teknologi, dan tetap menjaga akar budayanya,” ujar Arumi.
Ia juga menambahkan bahwa Dekranasda Jatim tak berjalan sendiri. Sinergi lintas sektor menjadi kunci. Mulai dari kemitraan dengan marketplace digital, perbankan, perguruan tinggi, hingga lembaga pembiayaan. Semua diarahkan untuk menciptakan ekosistem UMKM yang sehat, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Penting juga bagi kami memastikan UMKM mendapat akses ke pasar yang lebih luas, salah satunya melalui Jatim Fair, program kurasi produk ekspor, serta kerja sama antarprovinsi seperti hari ini,” ungkapnya
Usai diskusi, rombongan Dekranasda Kepri melakukan peninjauan langsung ke Galeri Dekranasda Jawa Timur yang berada di lingkungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim.
Galeri ini menampilkan beragam produk unggulan UMKM dari berbagai daerah di Jatim, seperti batik tulis Madura, tenun Lamongan, kriya bambu Trenggalek, bordir Sidoarjo, hingga olahan kuliner khas daerah.
Arumi menjelaskan bahwa galeri tersebut bukan sekadar tempat promosi produk, melainkan juga ruang edukasi, kurasi, dan storytelling yang menonjolkan filosofi di balik tiap produk.
“Kami ingin galeri ini menjadi panggung kebanggaan UMKM Jawa Timur, sekaligus sumber inspirasi dan pembelajaran antar-daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kepri, Hj. Dewi Kumalasari, menyampaikan kekagumannya terhadap berbagai program inovatif Dekranasda Jatim. Menurutnya, kunjungan ini membuka wawasan dan semangat baru bagi Dekranasda Kepri dalam memperkuat peran UMKM di daerahnya.
“Jawa Timur luar biasa. Kami ingin belajar bagaimana Dekranasda Jatim mengelola pembinaan yang berjenjang, membangun branding produk lokal, dan menjadikan perajin bukan hanya pelaku usaha, tapi juga duta budaya,” tutur Dewi.
Ia menambahkan, Kepulauan Riau memiliki kekayaan budaya Melayu dan potensi kerajinan yang besar, namun masih memerlukan penguatan dari sisi desain, promosi, dan daya saing. “Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti di sini, tapi berlanjut dalam bentuk pelatihan bersama atau pertukaran perajin,” tandasnya. (*)