Usai umroh, kebiasaan saya silaturahmi dan menemui beberapa ulama kharismatik, salah satunya Romo KH Ahmad Soeroso, pemangku Ponpes Darul Musthofa Gondanglegi Malang sepintas membahas ke-NU-an. Uniknya, hati ini sepertinya merajuk terus. Hati saya terus berdebar-debar.
Saya juga sempat konsultasi dengan Hakim Jaily, Dirut dan Pimred TV 9 seputar ikhtiar saya menjadi Bimbad PPIH 2025/ 1446. Beliau yang memiliki jaringan luas di lingkungan Kemenag, memberikan support.
Terkait penjadwalan keberangkatan jamaah haji Embarkasi Surabaya mulai awal Mei 2025, dengan informasi sistem Syarikah. One Kloter one Syarikah. Artinya, manajemen haji yang mulai diterapkan tahun 2022 ini berbeda, karena Kementrian Haji Saudi Arabia menggunakan 8 Syarikah.
Hiruk pikuk terjadinya beda Syarikah dan beda Kloter satu keluarga, suami-istri dan jamaah perlu pendampingan, saya ikuti perkembangan dan berita update.
Ternyata kabar dari Kemenag Jatim membuat jantung saya berdenyut lebih kencang. Melalui informasi dari Kemenag Sidoarjo, ternyata saya diajukan permohonan sebagai Bimbad pengganti karena ada petugas mengalami musibah, Saiful Arif.
“Tolong Abah Makin, kirim data-data sertifikat pembimbing haji, SKCK, piagam dan lain-lain terkait kesediaan sebagai pembimbing ibadah. Kalau usulan disetujui, baru bikin MCU (medical check up), surat keterangan bebas narkoba dan buka rekening Bank Mandiri,” tutur Kasi PHU Kemenag Sidoarjo Drs H. Khoidar, MAg.
Singkatnya, dibalik kepasrahan dan ikhtiar itu, ternyata PPIH menyetujui. Antara percaya dan tidak, saya diyakinkan kalau proses tinggal untuk Surat Keputusan dari PPIH. Semua yang mengatur Allah SWT. Begitu ada kepastian , semua proses MCU, Surat Keterangan bebas narkoba dan buka rekening Bank Mandiri dimudahkan. Kebetulan hari Jum’at, 23 Mei 2025, Alhamdulillah bisa tuntas. Alhamdulillah.
Tiga hari kemudian, 26 Mei 2025, melalui Plt Ketua PPIH atau Sekretaris Dr. H. Sugiyo membuat Surat Panggilan Masuk Asrama sebagai PPIH Kloter, bersama Luqman Hakim Hamid (Ketua Kloter Sub-94), Samiadji Makin Rahmat (Pembimbing), Heni May Yunanti (dokter) dan Yeni Nurhayati (perawat). Padahal, sebelumnya terinfo di Kloter 97 (Kloter Sapu Jagad atau terakhir).
“Pokoknya, kalau Allah SWT sudah berkehendak, semua dimudahkan. Contoh, saya pemeriksaan kesehatan, tensi awal saya sangat tinggi 200-130. Begitu baca sholawat, menjadi 170-103. Masih batas normal. Bahkan, sampai saya salat Jumat di RSUD RT Notopura Sidoarjo. Inilah, benar-benar keajaiban. Bahkan, tukang jahit Adam Taylor yang waktu keberangkatan tinggal dua hari, ternyata masih menyisakan ada dua potong size L dan satu rompi. Semuanya sudah diatur oleh Sang Maha Pengatur,” pikir saya.
Bismillah, Kloter dari Langit (Kloter 94) benar-benar menjadi keajaiban. Sekali lagi, jika Allah sudah berkehendak. Kun fayakun. Jadi, maka jadilah tidak ada yang mampu menghalangi. Semoga menjadi haji Mabrur. Allahuakbar 3X Walillahilham. (*)