Meski kemarin air cepat surut, kata Eko, namun hal ini perlu diantisipasi agar tidak kembali terjadi genangan. Apalagi, BMKG Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dalam beberapa hari ke depan diprediksi intensitas hujan tinggi.
“Kapasitas drainase saluran berkurang, karena tingginya sedimen lumpur. Makanya kita lakukan pengerukan,” terang dia.
Eko menyebut, dari hasil pengerukan saluran mulai perempatan Jalan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN), pihaknya berhasil mengumpulkan endapan lumpur sedikitnya 10 unit dump truk.
Selain lumpur, beberapa sampah seperti ban mobil bekas hingga potongan pohon pisang juga ditemukan. “Selain lumpur kami tadi juga menemukan ban bekas saat crossing, terus pelepah atau potongan pohon pisang,” ungkap dia.
Pihaknya memastikan, akan terus fokus ke beberapa kawasan yang sempat terjadi genangan air akibat tingginya curah hujan. Apabila genangan air itu bisa diatasi dengan pengerukan, maka hal itu akan ditingkatkan. Namun, jika pengerukan ini masih tidak mampu menampung air, ke depan pihaknya bakal melakukan pelebaran saluran. (wt)