SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Grand final lomba stand up comedy dalam rangka memperingati HUT Partai Golkar ke 56, Selasa (10/11/2020) malam berjalan sukses. Duabelas finalis hasil audisi empat kota mulai Surabaya, Malang, Jember dan Kediri tampil memukau.
Ruang pertemuan Golkar Jawa Timur lantai l dengan kapasitas 150 orang disulap menjadi ruangan yang sangat artistik. Semua sudut dibungkus dengan kain warna hitam, lalu dihiasi dengan lampu kedip bak bintang bintang di langit.
Sementara didepan panggung permanen disetting bagai warung lesehan. Sedangkan disudut kiri tersedia warung kopi.
Para pucuk pimpinan partai mulai Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji, Ketua IIPG (Ikatan Istri Partai Golkar) Luluk Maqnuniah Sarmuji, Bendara Blegur Prijanggono, Ketua Panitia Kodrat Sunyoto (Ketua FPG DPRD Jatim), Wakil ketua bidang organisasi Hery Soegihono, Waka MPO Meulila Osman, waka bidang PP Wahid Nurahman, Pranaya Yudha Mahardika dan Adam Rosydi.
Sedangkan tiga juri kaliber nasional duduk paling belakang yakni Bobby Darwin, Firza Valaza dan Fajar “Beno” Ridwan Hisjam dengan tatanan meja lebih tinggi.
Pramantya Kusuma, peserta asal Semarang, mengaku, ini lomba sangat luar biasa. Bukan hannya hadiah yang lumayan besar, tapi ini event besar, kata Pramantya kepada wartawan. Saya tau ada lomba dari ig dan fb Golkar Jatim. Tambahnya lagi.
Dia mengatakan, baru Partai Golkar yang berani membikin stand up comedy sebab event seperti ini materinya pasti kritik. Golkar ternyata lebih terbuka. “Saya kemana mana di fasilitasi oleh panitia. Kebetulan satu satunya peserta dari luar Jawa Timur yakni Semarang,” ujarnya.
Tadi Ketua Golkar Jawa Timur Pak Sarmuji bilang kalau stand up comedy ini akan di jadikan agenda rutine. Saya sangat mendukung. Sebab lomba ini menjadi ajang belajar para komika pemula.
“Selama yang saya ikuti di Semarang hadiah tertinggi hanya Rp 3.000.000. Saya datang kesini juga mengikuti protokol kesehatan yaitu rapid test.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian mengaku sangat apresied dengan kegiatan Golkar Jawa Timur yang tak henti hentinya dengan mengundang kaum millenial. Kegiatannya sangat kreatif karena semuanya melibatkan anak anak muda.
Fajar “Beno” Ridwan Hisjam menjelaskan grand final sengaja dilakukan pada 10 November dengan harapan peserta ada insipirasi tentang nilai nilai kepahlawanan, nilai kejuangan, memperkuat jiwa nasionalisme dan patriotisme bagi kaum millenial.
Hadir dalam kesempatan itu perwakilan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jatim Dr. dr. Sutrisno,Sp,OG dan Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Prof. Dr. Nur Salam, M. Nurs.
Acara malam penganugerahan lomba stand up comedy dimeriahkan seniman Mami Octa dan Hunter Parabola.
Penontonpun tak meninggalkan tempat. Mereka merasa terhibur dan kadang kaget karena materi yang ditampilkan ternyata cukup menggelitik. Kadang menyanjung, tapi kadang juga menyingung soal partai Golkar yang dianggapnya kurang promotif.
Sepertinya hal yang disajikan peserta asal Malang Fajar Mukti. Materinya lebih banyak mengungkap masa lalu Golkar yang memang harus diteladani, dan dianggap masih cukup relevan untuk saat ini.
Hal itu juga diakui oleh Fajar “Beno” Ridwan Hisjam. Rata rata peserta kritikan tajam. Tapi karena ini comedian ya harus kita terima. Tapi saya bangga, materi yang di suguhkam cukup berbobot.
Sementara itu itu Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji menyatakan, selamat kepada para pemenang dan sukses selalu. Kepada yang belum berhasil masih ada ksempatan untuk tahun depan.
Malam ini kita memberikan penghargaan Pahlawan kekinian yakni mereka yang sudah mendharma baktikan hidupnya untuk orang lain. Bekerja dengan keras dan penuh resiko demi kepentingan orang banyak.