Piagam penghargaan dan tali asih lainnya diberikan kepada Imam Subagio di kediamannya, Jalan Semeru, Kecamatan Sumbersari, Minggu (19/1).
Pak Bagio, panggilan akrabnya, lahir di Bondowoso, 12 Februari 1945. Ketika masih duduk di SMP sudah menulis.
Diantaranya di Panyebar Semangat, walaupun hanya di rubrik Opo Tumon. Memulai karir wartawan di Sket Masa asuhan Amak Syarifudin setelah lulus Kursus Tertulis Wartawan Usaha Modern.
Ia tercatat sebagai jurnalis dari di Harian Suara Indonesia, Minggunan El Bahar (Jakarta), La Patria (Surabaya), Sinar Kota (Surabaya), Harian Merdeka (Jakarta). Kemudian terakhir bergabung dengan Majalah Berita Mingguan Tempo di bawah asuhan Goenawan Mohamad.
Pengalaman jurnalistik inilah yang memperkaya batin, pengalaman, pengetahuan dan banyak sahabat. Bahkan mampu memberikan fondasi Humas Universitas Jember sebagai tempat mengabdi sebagai PNS sampai akhir masa pengabdian.
Ainur Rohim mengatakan, pemberian tali asih ini adalah bagian dari peringatan Hari Pers Nasional 2020 dan HUT ke 74 PWI Tingkat Jawa Timur.
“Kita tidak boleh melupakan jasa-jasa mereka terhadap kebebasan pers di Indonesia,” katanya. (hen/min)