Ditemui ditempat terpisah, Eko, Ketua RT 02, RW 03, Kelurahan Tamanan, membenarkan adanya dampak dari limbah tersebut ke masyarakat sekitar. Pihaknya sudah menegur secara baik-baik, lantaran pemiliknya juga masih bagian dari warga Tamanan.
” Harapan kami, hanya ingin penanganan secara tepat dan baik dari pengelola peternakan maupun Dinas terkait, agar segera dicarikan solusi yang terbaik. Ditambah lagi, struktur bangunan agar di perbaiki, agar lalat tidak berkembang biak di peternakan” ujarnya.
Sementara, Yahya Budiono, Kepala Kelurahan Tamanan, mengatakan, pihaknya tidak menampik adanya adanya inisiatif warganya membentangkan spanduk, terkait dampak peternakan. Hal tersebut, selalu terjadi disetiap musim penghujan, hingga lalat menggang.
” Kalau nusim panas lalat tidak begitu menggangu.Dan, kami sudah memfasilitasi warga dengan adanya pertemuan bersama RT 1,2,3 RW 3 yang terdampak bersama beberapa jajaran dinas pemerintah Kota kediri dari DLHKP, Dinas Perizinan dan Penanaman Modal, Dinas Peternakan dan Perikanan, Satpol PP Kota kediri, dan Bhabinkamtimas Kelurahan Tamanan. Dimana, menghasilkan poin-poin permasalahan yang harus disikapi bersama dan dari Dinas terkait akan meninjau langsung ke lokasi, Rabu (15/01/2020)” ucapnya.
” Kami, juga menghimbau, agar warga tetap bersabar, rukun, dan berdampingan, biar masalah ini bisa diselesaikan secara baik baik. Kami juga berharap, spanduk juga dilepas” pungkasnya.(bud)