Pascabanjir di Sultra dan Sulteng, Kem-PUPR Kirim Jembatan Bailey

Pascabanjir di Sultra dan Sulteng, Kem-PUPR Kirim Jembatan Bailey

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirimkan Jembatan Bailey untuk memulihkan lalu lintas yang terputus akibat jembatan mengalami kerusakan pasca banjir yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Di Sultra, hujan deras mengakibatkan empat jembatan rusak yakni Jembatan Asera atau Lasolo, Woimendaa, Baeni II, dan Rahabangga. Rusaknya Jembatan Asera di Kabupaten Konawe Utara yang melintas Sungai Lasolo mengakibatkan lalu lintas Kendari ke Batas Sulteng dan sebaliknya terputus.

Kepala BPJN XXI Kendari Sultra, Ditjen Bina Marga Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, kondisi muka air dengan lantai Jembatan Asera tersisa 40 cm dan masih hujan masih terus turun, sehingga sudah dilakukan penutupan dan lalu lintas (lalin) dialihkan ke ruas lain. Jembatan Asera merupakan akses penting penghubung jalan antara Provinsi Sultra dan Sulteng.

“Saat ini jembatan bailey sudah disiapkan untuk antisipasi dan sedang menuju lokasi, namun untuk pemasangannya akan dilakukan setelah banjir surut. Semoga Jembatan Asera tetap stabil dan kokoh meski terkena arus. Tim Tanggap Darurat dari BPJN XXI juga terus siaga di lokasi,” ujar Yohanis, Minggu (8/6).

Sementara satu jembatan lainnya yakni Jembatan Dampala di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng juga rusak akibat dihantam arus banjir pada Sabtu (8/6/2019) dinihari. Jembatan tersebut merupakan penghubung arus lalu lintas Trans Sulawesi antara Provinsi Sulteng dan Sultra. Kerusakan yang terjadi pada badan jembatan membutuhkan waktu untuk perbaikannya.

Kepala BPJN XIV Palu, Sulteng, Ditjen Bina Marga A.Satriyo Utomo mengatakan
BPJN XIV mengirimkan jembatan darurat dari besi (bailey) ke lokasi Jembatan Dampala. Saat ini sudah dilakukan mobilisasi bentang pertama Jembatan Bailey ke lokasi sepanjang 15 meter.