Pascabanjir di Sultra dan Sulteng, Kem-PUPR Kirim Jembatan Bailey

Pascabanjir di Sultra dan Sulteng, Kem-PUPR Kirim Jembatan Bailey

“Selanjutnya menyusul bentang kedua sepanjang 30 meter dan bentang ketiga sekitar 41 meter. Lalu lintas kendaraan terkendala akibat luasnya area terdampak banjir dan curah hujan tinggi karena ada beberapa utilitas PLN dan jaringan kabel listrik yang jatuh ke badan jalan di daerah oprit Jembatan Kolono,” ujar Satriyo.

Selain penghubung antara Sultra dan Sulteng, Jembatan Dampala juga merupakan penghubung utama antara ibu kota Kabupaten Morowali dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah kawasan indusri pertambangan nikel terbesar di Indonesia.

Dampak lainnya dari hujan deras di Sulteng mengakibatkan arus lalu lintas di jalan Trans Sulawesi antara Kota Bungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali, menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah, sempat terputus beberapa jam akibat Jembatan Wosu rusak terkena banjir pada Sabtu (8/6/2019).

A.Satriyo Utomo mengatakan berkat bantuan masyarakat bersama tim tanggap darurat PUPR saat ini jalan sudah terbuka kembali.

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Morowali dan Morowali Utara selama beberapa hari terakhir juga mengakibatkan Jembatan Bahoyuno di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, terputus karena oprit tergerus air yang cukup deras. Namun, atas kerjasama tim dan bantuan warga sekitar memasang gelagar batang kelapa di atas oprit jembatan yang putus itu, sehingga kendaraan bisa melintas di atasnya.

Pada masa libur Lebaran 2019, Kementerian PUPR tetap menyiagakan Tim Tanggap Darurat di Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di seluruh Indonesia yang dilengkapi alat-alat berat termasuk di Sultra dan Sulteng untuk mengantisipasi kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana banjir, tanah longsor dan lainnya. (wt)