“Tapi, di sisi lain dia punya prinsip tidak mau menanggalkan hijabnya karena terikat aturan permainan di cabang Judo,” ujarnya.
Dia menyesalkan sikap pemerintah maupun offisial Indonesia tidak memperjuangkan sejak awal diperbolehkannya mengenakan hijab untuk atlet Indonesia.
Jika hal itu dilakukan, tentu kejadian seperti yang dialami Miftahul Jannah bisa diantisipasi dengan baik dan atlet Indonesia bisa bertanding.
“Pemerintah dan offisial kita seharusnya bisa memperjuangkan kebolehan
hijab dalam cabang ini sejak awal karena jelas ada kontingen kita di
cabang olah raga ini yang berhijab. Miftahul Jannah sudah berlatih
lama untuk pertandingan ini, tapi akhirnya gagal,” katanya.
Dia menilai seharusnya hal itu diperjuangkan sejak awal. Apalagi
Indonesia sebagai tuan rumah dan bangsa Indonesia terkenal dengan prinsip serta nilai agama yang dijunjung tinggi.(sam)