Kediri – Pendaftaran pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Kediri, Samsul Ashar dan Teguh Juniadi diwarnai aksi protes. Rabu (10/1/2018) malam, ratusan kader partai PDI Perjuangan dan Partai Hanura meluruk rumah Ketua DPC PDIP Agus Sunoto di Kelurahan Semampir, Gang I No 39, Kota Kediri.
Massa membawa atribut partai sembari meneriaki Ketua DPC PDIP dan Hanura untuk keluar menemui. Hal ini dilakukan, lantaran tidak adanya tanda tangan surat mandat pendaftaran terhadap pasangan Samsul Ashar dan Teguh Juniadi menjadi ganjalan.
Dari kondisi itu, KPU Kota Kediri belum memberikan tanda terima pendaftaran karena syarat yang dimiliki pasangan calon ketiga ini masih kurang. Diantaranya, SKCK, Laporan Kekayaan dan Mandat Ketua DPC partai pengusung.
“Kami datang kemari atas nama kader PDIP. Partai ini besar. Kami tidak ingin dilecehkan seperti ini. Ketua DPC PDIP dan Hanura harus hadir di KPU sebagai partai pengusung. DPP telah mengeluarkan rekom dan menginstruksikan DPC untuk mendaftarkan pasangan Samsul Ashar-Teguh Juniadi,” tegas Agus Purwanto, salah satu kader PDIP.
Ditambahkan Agus, dari pertemuan yang berlangsung di rumah Ketua DPC PDIP, ternyata Ketua DPC Partai Hanura, Budi Santoso sempat menolak menandatangani surat mandat.
Menurutnya, tidak ada alasan jelas penolakan tersebut. Tetapi Agus Beton, sapaan populer Agus Purwanto ini menduga adanya kedekatan antara Budi Santoso dengan calon lain, yakni Sujono Teguh Wijaya, bakal calon Wakil Walikota Kediri yang diusung koalisi Partai Golkar, PKB, PPP dan Gerindra.
” Massa terus mendesak agar Budi Santoso segera membubuhkan tanda tangan dan bergegas datang ke KPU. Setelah diteriaki beberapa kali, akhirnya Wicung, nama akrab Budi Santoso pun bersedia ” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian massa masih bertahan di depan rumah Ketua DPC PDIP. Sementara lainnya, kembali ke KPU untuk mengantarkan pendaftaran Samsul Ashar dan Teguh Juniadi. Mengingat, hari ini terakhir waktu pendaftaran dan KPU memberi batas waktu hingga pukul 24.00 WIB. (bud)