Kediri  

Ronald Fagundez Pulang ke Kediri, Dari Nostalgia ke Profesionalisme

Legenda Persik Kediri itu kembali bukan sebagai pemain, melainkan asisten pelatih PSM Makassar, membawa semangat lama untuk membentuk karakter baru skuad Juku Eja.

Ronald Fagundez Pulang ke Kediri, Dari Nostalgia ke Profesionalisme
Asisten pelatih PSM Makassar, Ronald Fagundez, tiba di Stadion Brawijaya Kediri dan disambut hangat oleh ofisial tim jelang laga menghadapi Persik Kediri.(Foto: Moch Abi Madyan)

Menurutnya, karakter dan kualitas pemain belakang menjadi fondasi penting dalam membangun tim yang kompetitif. Ia mengakui, semangat dan kedisiplinan pemain PSM sangat menjanjikan. “Kualitasnya bagus-bagus semua. Ada pemain lokal dan asing dimana mereka punya karakter yang bagus sekali juga,” terang Fagundez.

Mengingat Rekan dan Lawan Lama

Obrolan bersama Fagundez menjadi semakin hangat saat ia mulai mengenang rekan-rekan lamanya di dunia sepak bola Indonesia. “Mungkin kalau pemain belakang masih ingat dulu, ada Abanda Herman, Leonardo Guetteres, Danilo Fernando, Cristian Gonzales,” katanya sambil tertawa kecil.

Bagi Fagundez, para pemain itu bukan hanya rekan di lapangan, tapi juga sahabat yang berbagi semangat dan solidaritas tinggi.

“Masih sering minum mate sama-sama,” ujarnya, merujuk pada minuman khas Uruguay yang sering ia nikmati bersama Gonzales. Mate, atau Yerba Mate, adalah minuman herbal tradisional dari Amerika Selatan yang dibuat dari daun tanaman Ilex paraguariensis.

Ia juga menyinggung kedekatannya dengan Cristian Gonzales yang kini menjadi warga negara Indonesia.

“Gonzales sering menanyakan kabar lewat telepon. Kami dulu satu negara,”katanya.

Dari Nostalgia ke Inspirasi

Meski kembali ke tempat penuh kenangan, Fagundez tak larut dalam romantisme masa lalu. Ia datang dengan misi yang jelas: membangun karakter pemain PSM Makassar agar lebih tangguh dan bermental juara, agar sepak bola Indonesia bisa lebih maju. Tak lupa ia memberikan salam kepada suporter Persik Kediri agar tetap dikenang sebagai supot

“Untuk suporter, bisa maju sepak bola Indonesia lebih maju, ya,” ujarnya. Untuk Persik Mania saya selalu ingat mereka, tapi besok kita lawan dan saya profesional sebagai assisten pelatih PSM,” tutupnya.

Kembalinya Ronald Fagundez ke Kediri menjadi simbol kesinambungan nilai-nilai klasik sepak bola: kerja keras, disiplin, dan karakter. Ia datang bukan sekadar sebagai tamu, tetapi sebagai pembawa semangat lama yang terus hidup dalam wajah sepak bola modern Indonesia.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan