KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Di bawah langit cerah Kediri, ratusan pemuda berseragam PSHT tampak sibuk mencabut rumput liar di Lapangan Kelurahan Dandangan. Dari kejauhan, langkah rombongan KNPI Kota Kediri mendekat, bukan untuk upacara, melainkan untuk turun langsung bergandengan tangan. Di sanalah, semangat Sumpah Pemuda menemukan maknanya kembali: bekerja bersama, tanpa sekat organisasi.
Kedatangan KNPI kali ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Ketua KNPI Kota Kediri, Munjidul Ibad, menegaskan bahwa langkah tersebut menjadi wujud sinergi antarorganisasi kepemudaan untuk memperkuat peran pemuda dalam kegiatan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kami bersama Karang Taruna, IPK, Foska dan PSHT Kota Kediri membersihkan lapangan agar lebih asri dan nyaman. Ini bagian dari semangat Sumpah Pemuda, di mana anak muda harus memberi manfaat untuk masyarakat,” ujarnya, Minggu 26 Oktober 2025.
Selain kerja bakti, KNPI juga menyalurkan 20 sak beras ukuran lima kilogram kepada warga sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial. Separuh bantuan diberikan kepada warga Rusunawa, sedangkan sisanya akan disalurkan dalam kegiatan santunan oleh Karang Taruna bulan depan.
“Sesuai dengan hadis khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain. Itulah makna Sumpah Pemuda yang ingin kami hidupkan,” kata Ibad.
Ia menilai Lapangan Dandangan dipilih karena letaknya strategis di jantung kota dan sering digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat. Ia berharap ruang publik tersebut dapat menjadi wadah kreativitas dan aktivitas pemuda.
“Tempat ini potensial untuk dikembangkan. Kalau bersih dan nyaman, pemuda bisa beraktivitas lebih produktif,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, KNPI tengah menyiapkan Festival Pemuda 2025 yang akan digelar 31 Oktober mendatang. Festival ini akan menampilkan pentas seni, olahraga, serta pameran UMKM binaan pemuda.
“Sumpah Pemuda tahun ini harus menjadi momentum untuk melompat. Pemuda tidak boleh diam, kita generasi masa depan yang harus terus membangun negeri,” tegas Ibad.
Ketua Ranting PSHT Kota Kediri, Sahru Munir, yang menurunkan 400 anggotanya dalam kegiatan itu, menyebut aksi sosial ini sejalan dengan filosofi PSHT nemayu hayuning bawana yakni dengan memperindah dan menjaga dunia.





