Namun ia mengingatkan, tantangan terbesar justru terletak pada rendahnya literasi digital. Banyak kreator pemula, kata dia, masih terpaku pada kecanggihan teknologi tanpa memahami strategi komunikasi.
“AI memang canggih, tetapi tanpa kreativitas dan pemahaman pasar, konten akan kehilangan ruh,” ujarnya.
Acara Ngobiz sendiri digagas Majelis Ekonomi PDM Kota Kediri. Imam menilai forum semacam ini penting untuk mempertemukan pemuda lintas organisasi.
“Forum seperti ini harus banyak dilakukan oleh para pemuda. Tidak hanya dari unsur Muhammadiyah, bisa juga Nahdlatul Ulama, KNPI, Karang Taruna, dan sebagainya,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan Ngobiz mampu menumbuhkan ekosistem kreator digital di Kediri. Menurutnya, AI sebaiknya dipandang bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai mitra yang bisa mengarahkan anak muda ke kegiatan positif.
“Anak muda harus punya kegiatan yang bermanfaat agar bisa meminimalisasi hal negatif,” pungkasnya.(*)