Tokoh Muda NU Gus Hans, Diperlukan Ketokohan Pemimpin Daerah untuk Redam Demo

Tokoh Muda NU Gus Hans, Diperlukan Ketokohan Pemimpin Daerah untuk Redam Demo
Kyai Muda NU Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans)

JAKARTA (Wartatransparansi.com)  – Tokoh muda NU KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, menyebut serangkaian demo di Indonesia akhir-akhir ini menjadi momentum seluruh elemen bangsa . Menurutnya, sudah tak sepatutnya anak bangsa saling menyalahkan di tengah kondisi krisis.

“Saya sudah sebelas hari tidak di Indonesia, tentu saya sangat prihatin dengan situasi yang ada di Indonesia sekarang ini. Memang ini saatnya kita bermuhasabah. Kita tidak boleh saling menyalahkan dan ini masalahnya kompleks,” ujar Gus Hans saat dihubungi via telepon, Senin (1/9/2025).

Gus Hans turut mewanti-wanti kelompok masyarakat yang akan menggelar demo untuk waspada terhadap pihak-pihak yang akan menunggangi demo tersebut.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, jangan sampai ada yang menunggangi dari ketulusan teman-teman untuk memperbaiki bangsa ini,” ucapnya.

Sekretaris Jenderal Gerakan Ayo Mondok ini menyebut, demo akhir-akhir ini terjadi karena dua faktor.

Pertama, ia menduga ada gerakan yang sistematis yang membuat demo itu menjadi terkesan anarkis. Hal ini karena memiliki pola yang sama.

“Ada pembakaran fasilitas umum, markas polisi, bahkan rumah menteri. Itu hal yang tak pernah diharapkan terjadi setelah reformasi,” ucapnya.

Kedua, Pengasuh PP Darul Ulum Jomboang ini menekankan pentingnya ketokohan pemimpin daerah untuk meredam pendemo. Tentu agar tak terjadi anarkis atau hal lain yang tak diinginkan

Gus Hans mencontohkan ketokohan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam menangani demo di Yogyakarta.

“Terbukti di Jogja tidak terjadi huru-hara seperti halnya yang terjadi di daerah lain. Ada sedikit pembakaran hanya di kantor polda saja dan itu bisa segera diredam oleh Sri Sultan,” jelasnya.

Terlepas dari penyebab demo maupun aksi anarkis yang sejauh ini terjadi, Gus Hans kembali mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk tidak menyalahkan satu sama lain.

“Satu langkah yaitu muhasabah, kita koreksi diri kita sendiri baik masyarakat dan juga para pemimpin di berbagai level apakah sudah menjalankan amanah dengan baik,” pungkasnya. (amin istighfarin)