Selain urusan di lapangan, Supriadi mengaku sudah betah tinggal di Kota Kediri. Ia bahkan jarang pulang ke kampung halamannya di Surabaya karena memilih fokus menjalani latihan bersama tim. Lingkungan yang nyaman dan ritme hidup yang cocok membuatnya cepat beradaptasi.
“Tempatnya nyaman. Makanannya juga cocok,” ucapnya.
Dari semua kuliner yang dicicipinya, pecel jadi menu favorit. Ia biasa menyantap pecel di kawasan Jalan Dhoho atau di warung legendaris Pecel Mbah Darmo, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
“Makanan enak-enak semua di Kediri, terutama pecel,” ujar mantan pemain Persebaya Surabaya.
Kini, dengan semangat baru dan kondisi fisik yang sudah pulih, Supriadi berharap musim ini bukan hanya menjadi ajang kebangkitan pribadi, tapi juga menjadi bagian penting dalam perjalanan Persik Kediri menuju papan atas klasemen Liga 1.(*)