SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Surabaya terus melakukan berbagai terobosan untuk menuju zero stunting. Terbaru, Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya beserta Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang sejatinya sudah dilakukan di semua kelurahan se-Surabaya.
Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi memastikan semua kelurahan di Kota Suarbaya sebanyak 153 kelurahan sudah menggelar SOTH di wilayahnya masing-masing. Awalnya, memang hanya lima kelurahan yang menjadi tempat pilot project atau percontohan, tapi karena responnya yang luar biasa, akhirnya SOTH itu digelar di seluruh kelurahan di Kota Surabaya.
“SOTH ini sama seperti sekolah, ada kurikulumnya dan silabusnya juga. Bahkan, juga ada pre test dan post testnya, sehingga kita tahu outputnya seperti apa. Jadi, ada ukurannya dan takarannya, sehingga kita bisa tahu juga apakah ada perubahan sebelum dan sesudah ikut SOTH itu. Jadi, tidak hanya sekadar kita kumpulkan lalu selesai,” kata Rini seusai meninjau SOTH di Balai RW 6 Waringin Sawunggaling Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Sabtu (5/8/2023).
Menurutnya, peserta SOTH itu adalah semua orang tua hebat Surabaya yang memiliki balita, mereka semuanya bisa ikut SOTH ini. Namun, karena kali ini berhubungan dengan Surabaya Emas atau Surabaya Eliminasi Masalah Stunting dan Surabaya menuju zero stunting, maka para pesertanya yang diprioritaskan adalah para orang tua yang memiliki balita pra stunting karena mereka butuh perhatian lebih supaya anaknya tidak menjadi stunting.
“Stunting itu sebenarnya bukan hanya masalah gizi saja, tapi juga pola asuh yang sangat besar pengaruhnya. Makanya, dalam SOTH ini kita prioritaskan dulu orang tua yang memiliki balita pra stunting, tapi sebenarnya ke depan semua orang tua bisa ikut terlibat dalam SOTH ini,” kata dia.
Dalam SOTH itu, para orang tua hebat ini diminta untuk berkomitmen dalam mengikuti 13 pertemuan yang akan digelar. 13 pertemuan yang biasanya digelar setiap hari Sabtu dan Minggu itu akan dipandu oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya.