“Jadi, dari sisi psikologisnya dapat dan kesehatannya juga dapat serta pola asuhnya. Kita sudah bikin silabusnya dan itu yang diajarkan di semua kelurahan di Kota Surabaya, jadi semua kelurahan sama ilmunya itu yang didapatkan,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa dampak dari SOTH ini sangat luar biasa, baik kepada si ibu yang mengikuti sekolah maupun kepada anak dan suaminya. Bahkan, ia juga menceritakan ada salah seorang ibu peserta SOTH di Balai RW 6 Waringin Sawunggaling Kelurahan Sawunggaling yang curhat kalau dulunya sering marah-marah ketika mendidik anak-anaknya.
Namun, setelah mengikuti SOTH itu si ibu itu sudah mulai tidak marah-marah dan mulai sabar dalam membimbing anak-anaknya, sehingga anaknya pun mulai nurut ketika diberi wejangan oleh ibunya itu. Bahkan, suaminya juga sudah mulai melihat ada perbedaan pada istrinya itu yang saat ini sudah lebih sabar dalam membina rumah tangganya.
“Nah, ternyata efeknya luar biasa sekali, sehingga akhirnya kalau sudah seperti ini akan menimbulkan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, dan itu kadang kita tidak sadari bahwa kita bisa. Hal-hal seperti inilah yang kita harapkan setelah mengikuti SOTH ini, ada suatu perubahan yang terjadi dalam keluarganya menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Apalagi, menjadi orang tua itu tidak ada batas waktunya untuk belajar, karena kalau anaknya semakin besar, sudah naik ke sekolah dasar pasti berbeda lagi cara pengasuhannya, naik lagi ke sekolah menengah pertama, hingga kuliah pasti berbeda lagi cara pengasuhannya. Makanya, ia mengajak seluruh orang tua hebat di Kota Surabaya untuk terus belajar dalam mengasuh anak-anaknya. “Semoga kita terus diberikan kesabaran dalam mendidik dan mengasuh anak-anak kita untuk generasi emas Surabaya,” imbuhnya. (*)