SURABAYA (WartaTransparansi.ciom) – Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden RI masih hangat diperbincangkan masyarakat menyusul pernyataan sikap Purnawirawan Jendral yang salah satu diantaranya adalah Jendral (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI tahun 1993-1998.
Kyai muda Zahrul Azhar Asumta yang biasa dipanggil Gus Hans, Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang mengatakan, sebaiknya beliau beliau itu menghormati proses demokrasi dan bagaimanapun juga Mas Gibran adalah pilihan rakyat.
“Sebaiknya kita konsentrasi bagaimana caranya menyelesaikan sampai akhir masa jabatan dengan khusnul kotimah dalam mendampingi Presiden Pak Prabowo Subianto,” Ungkap Gus Hans, dalam perbincangan dengan wartatransparansi.com di Surabaya, Senin (5/5/2025)
Menurutnya, kritik dan saran boleh saja. Saya kira Presiden akan menerima kritik dan saran konstruktif dalam pelaksanaanya. Jadi saya berharap para Purnawirawan Jendral itu bisa memberikan masukan yang konstitusional sehingga bisa menyelamatkan bangsa ini tanpa harus merusak garis konstitusi yang telah kita sepakati bersama.
Generasi generasi muda masih memerlukan contoh atau Uswah (keteladanan) dari para senior untuk kita berbangsa dan bernegara dengan komitmen menjaga konstitusi yang kita junjung bersama.
Gus Hans menyebut, dari pernyataan sikap para Jendral yang paling dikawatirkan adalah akan menjadi perseden buruk di Indonesia dan akan berdampak kepada proses suksesi kepemimpinan yang ada di semua lini.
Misalnya saja ada gubernur yang tidak perform, tiba tiba saja ada yang demo minta mundur karena tidak perform saja. Atau ada bupati/walikota yang tidak perform dalam kerjanya, lalu ada yang demo minta dimundurkan.
Jadi, menurut saya, apapun gubernurnya atau bupati/walikota kalau itu sudah dipilih oleh rakyat ya sudah, kita harus konsekwen dan itu resiko dari pilihan kita semua, tegas Gus Hans, putra Kyai As’ad Umar.