“Jadi kami berusaha merintis TV pemerintah, konsepnya aggregator TV. Ini tahun ke-4, kami mulai dari 10 Desember 2018. Banyak konten-konten pemerintah dari Sabang sampai Merauke. Berbekal itu, kami coba ngumpulin kontennya, bikin pola acara, dan kemudian bersiaran,” imbuhnya.
Instansi pemerintah pusat dan daerah, lanjut Dimas, sudah banyak yang membuat konten audio visual dalam bentuk iklan layanan masyarakat. Ada juga konten media sosial, berita-berita 2-3 menit, hingga podcast, talkshow, dll.
“Sejauh ini untuk agregasi mitra GPR TV itu ada sebanyak 19.766 program tayang atau hampir 20ribu konten. Durasinya hampir 13ribu jam dari 608 channel youtube dan 325 mitra GPR TV. Ke depan sinergi dan koordinasi kita semua untuk sama-sama menyusun konten yang akan menyukseskan GPR TV,” terangnya. (idc/n)