Normalnya stok minyak di pasar tradisional terjadi karena ada beberapa distributor yang sudah mulai mengeluarkan banyak stoknya.
Direncanakan pada tanggal 26 Desember 2022 mendatang, akan ada beberapa distributor yang pendistribusian migor di pasar tradisonal.
“Ada satu distributor hari ini mengkonfirmasi kepada kami, pihaknya mengeluarkan 2000 liter juga untuk para pedagang di pasar,” tuturnya.
Selain itu, kepala dinas berkacamata ini menerangkan.
Wanita yang akrab disapa Tutik menguraikan, selain mengatasi kelangkaan, pendistribusian minyak yang diinisiasi oleh Bupati Kediri diharapkan agar mampu merangsang distributor ataupun pihak-pihak yang sengaja menimbun minyak untuk mengeluarkan stok minyaknya.
Ditambah lagi, dengan turunnya Satgas Pangan Kabupaten Kediri yang memberikan edukasi terhadap pedagang untuk menjual minyak sesuai kebutuhan bukan karena adanya kesempatan karena terjadi kelangkaan.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, untuk mengatasi kelangkaan minyak ini Mas Dhito mendistribusikan migor ke pasar tradisional Kabupaten Kediri pada Rabu 23/2/2022.
Sebelum melakukan pendistribusian, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah melakukan pengecekan minyak goreng untuk memastikan kualitasnya terjamin dengan membuka karton yang berisi migor dengan merk Family.
Menurutnya, problem kelangkaan ini tidak hanya terjadi di wilayahnya. Namun juga terjadi di banyak wilayah lain seperti lumajang bahkan kota besar seperti Surabaya.
“Kemarin saya sempat diskusi dengan Cak Toriq (Bupati Lumajang.red), kelangkaan ini juga terjadi di sana,” tandasnya. (Abi)