Ketua Golkar Jatim Ali Mufthi Sambangi Ponpes Nurul Islam, Disambut Hangat KH Ahmad Siddiq

Ketua Golkar Jatim Ali Mufthi Sambangi Ponpes Nurul Islam, Disambut Hangat KH Ahmad Siddiq
Ketua DPD Golkar Jatim Ali Mufthi ketika diterima KH. Ahmad Siddiq di Pondok Pesantren Nurul Islam, Pungging, Mojokerto

MOJOKERTO (Wartatransparansi.com) – Usai membuka Musda XI DPD Kabupaten Mojokerto pada Kamis (7/8/2025), Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ali Mufthi, bersama jajaran pengurus melanjutkan langkahnya menuju Pondok Pesantren Nurul Islam, Pungging, Mojokerto. Ponpes yang diasuh KH Ahmad Siddiq ini menjadi tujuan silaturahmi mereka.

Sesampainya di lokasi, suasana penuh keakraban langsung terasa. Santri berbaris rapi sejak dari gerbang, menyambut kedatangan rombongan dengan lantunan sholawat badar. Sambutan itu membuat Ali Mufthi tak kuasa menyembunyikan rasa haru.

“Saya merasa terharu sekaligus bangga atas penyambutan ini. Kehangatan yang kami rasakan benar-benar luar biasa,” ujar politisi jebolan Ponpes Tebuireng itu.

KH Ahmad Siddiq, sang pengasuh, menegaskan bahwa Ponpes Nurul Islam selalu membuka pintu bagi siapa pun yang ingin mengadakan kegiatan di lingkungan pesantren. Menurutnya, setiap kegiatan adalah bagian dari proses mendidik santri agar menjadi adda’i (penyeru kebaikan) yang siap berkiprah di tengah masyarakat.

“Kami berharap kegiatan yang berlangsung di sini mampu memberi pelajaran berharga bagi santri, agar mereka kelak menjadi agen perubahan di mana pun berada,” tuturnya.

Kiai asal Lamongan itu juga mengingatkan, setiap langkah menuju kemaslahatan pasti diiringi hambatan dan tantangan. Namun, semangat untuk memberi manfaat harus tetap menjadi pegangan.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Mufthi memohon doa, bimbingan, dan restu dari KH Ahmad Siddiq serta para pengasuh pesantren di Jawa Timur. Baginya, pesantren adalah sumber keberkahan yang akan memudahkan Golkar dalam meraih cita-cita memberi manfaat bagi masyarakat, selaras dengan doktrin karya kekaryaan partai.

Ali Mufthi juga menegaskan, Golkar siap membuka kerja sama dengan pesantren untuk kemaslahatan umat. Komitmen merangkul para kiai dan santri, menurutnya, menjadi bukti bahwa Golkar bukan hanya partai nasionalis sekuler, melainkan partai terbuka dan inklusif. (*)

Penulis: Fahrizal ArnasEditor: Amin