Kediri  

Pecel yang Menggoda Lidah Pemain Persik Kediri

Kuliner sederhana nan legit ini tak hanya menggoda lidah, tapi juga menyatukan pemain Persik Kediri dalam rasa dan cerita.

Pecel yang Menggoda Lidah Pemain Persik Kediri
Novri Setiawan, bek kanan Persik Kediri, berlatih di Stadion Gelora Daha Jayati, Kediri, Selasa (6/8/2025). Ia mengaku terkesan dengan kuliner nasi pecel khas Kediri.(Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) — Di tengah hiruk-pikuk latihan dan atmosfer kompetisi Liga 1 yang kian memanas, ada sejenak jeda yang mencipta cerita lain di luar lapangan. Cerita itu bukan tentang strategi permainan atau perebutan posisi inti, melainkan tentang sepiring nasi pecel. Sajian klasik yang diam-diam memikat lidah dan hati para pemain Persik Kediri.

Bagi Novri Setiawan, nasi pecel bukan sekadar paduan sayur rebus dan sambal kacang. Bek kanan anyar Persik Kediri itu menyebut makanan tradisional ini sebagai “cinta pandang pertama”. Momen itu terjadi dalam perjalanan kuliner sederhana bersama Vava Mario Yagalo, rekan satu timnya.

 “Kemarin diajak Vava kulineran, terus nyobain pecel. Ternyata enak banget dan murah,” ucap Novri, tersenyum usai sesi latihan di Stadion Gelora Daha Jayati, Rabu, 6 Agustus 2025.

Baru sebulan lebih menapaki Kota Tahu, Novri sudah menemukan rumah rasa baru. Pecel, dengan komposisinya yang bersahaja, yakni sayuran rebus, guyuran sambal kacang kental, dan pelengkap lauk seperti tempe, ayam goreng, atau telur puyuh, menjadi favorit di sela-sela menu atletik ketat yang ia jalani.

Bukan hanya Novri yang jatuh hati. Muhammad Supriadi, winger muda Persik, sudah lebih dulu menempatkan pecel sebagai kuliner wajib setiap kali hasrat makan datang.

 “Makanan enak-enak semua di Kediri, terutama pecel,” ujar Supriadi.

Ia menyebut dua titik kuliner yang tak pernah mengecewakan: kawasan Jalan Dhoho yang ramai nyala rasa di pagi hari, dan pecel legendaris Mbah Darmo di Kelurahan Banjaran, tempat di mana pecel disajikan dengan racikan yang seolah tak berubah sejak puluhan tahun lalu.

Penulis: Moch Abi Madyan