Tidak hanya itu, khusus untuk anak para pelaku pengeboman mereka juga didampingi oleh psikolog dari universitas islam. Hal itu penting dilakukan selain untuk menghilangkan rasa traumanya mereka juga dapat di deradikalisasi.
“Selain di healing traumanya, juga di deradikalisasi sudut pandangnya. Makanya kami libatkan,” tegas dia.
Menariknya, saat paparan terlihat foto Ibu Pemantau Jentik (Bu Mantik) ikut dalam upaya penanganan kasus terorisme. Hal tersebut mengundang rasa penasaran dari audience, moderator bahkan narasumber pun ikut menyampaikan pertanyaan. Para penanya itu ingin tahu sejauh apa peran Bumantik dalam menangani kasus teroris.
“Sebenarnya ide saya yang ingin menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk turun langsung. Apalagi jumlahnya sangat banyak yakni 22 ribu. Selain itu Bu Mantik adalah orang yang punya hubungan baik dengan warga yang bisa masuk-masuk ke rumah,” paparnya.
Oleh karena itu, pada saat bertugas, Risma juga meminta tim Bu Mantik melakukan pemantauan apabila di rumah warga ditemukan hal-hal yang mencurgikan atau atribut yang tidak biasanya.
“Nah itu saya memanfaatkan. Jika menemukan hal yang mencurigakan saya minta langsung menghubungi kami,” ujarnya. (wt)