“Kita berharap tidak ada lagi yang mencelakakan kita. Kemudian warga juga harus bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan. Makanya sekali lagi saya berharap warga tidak berlebihan merayakan pergantian tahun ini, karena bagamana pun kita pasti bekerja kembali. Dan saya berharap tahun 2020 bisa bekerja keras lagi,” imbuhnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga bersyukur kondisi Kota Surabaya hingga saat ini aman dan kondusif berkat kerjasama semua pihak. Meski begitu, dia mengingatkan untuk tetap siaga dan tidak lengah. “Alhamdulillah kita aman, tidak ada yang mencolok, bahkan relatif agak sepi traffic-nya, saya pantau terus. Tapi ini bukan berarti kita lengah, kita tidak boleh lengah. Karena itu kita harus siaga. Ada dari PLN, PDAM dan Telkomsel juga kami minta untuk siaga semuanya,” ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu memastikan bahwa pihaknya sudah menyiagakan jajarannya mulai dari Satpol PP, BPB Limnas dan Dishub serta camat dan lurah untuk siaga di wilayah mereka masing-masing. Bahkan, ia mengaku di setiap titik jalan juga disiagakan personel. “Pagi mereka konsentrasi di sana. Saya minta untuk tetap menjaga keamana kota ini,” imbuhnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho memastikan total personil yang dilibatkan dalam pengamanan tahun baru ini sebanyak 2.050 personil dengan penebalan dari TNI, Satpol PP, Linmas, Damkar dan Dishub. Mereka akan bergabung di berbagai pos pengamanan dan pintu masuk Kota Surabaya. “Pintu masuk Surabaya ada tujuh titik dan di situ akan dilakukan penebalan personil,” kata Sandi.
Ia juga memastikan, di tujuh titik itu nantinya akan dilakukan antisipasi apabila nantinya di Kota Surabaya sudah terlalu padat, maka akan diputar balikkan. Termasuk apabila ada konvoi akan dihalau di tujuh titik tersebut. “Jadi, sekali lagi saya harap warga untuk tidak melakukan konvoi,” tegasnya. (wt)