Sementara Risma dalam pidatonya, bercerita tentang betapa beratnya menjadi Kepala Daerah. “Saya harus sampaikan saat awal-awal jadi Wali Kota Bu. Bu Khofifah ngalami banjir, saya juga Bu dulu. Saya tidak tidur tiga hari dua malam Bu. Saya juga mengalami peristiwa besar, saya harus diturunkan. Kalau saya tidak mengingat tarikh atau sejarah Rasul, mungkin saya tidak kuat karena berat sekali saat itu,” ujarnya.
Risma juga berpesan kepada pengurus Masjid Al Akbar Surabaya agar mengajarkan tarikh dan akhlak kepada anak-anak generasi mendatang.
“Saya ingin anak-anak belajar tentang tarikh tentang akhlak. Karena mana mungkin ada anak-anak kita memusuhi gurunya bahkan jadi anak yang nyawat (melempar) gurunya. Kebangeten sekali,” tukasnya.
Karena itu, dia berharap, Masjid Al Akbar menjadi tempat syiar agama yang baik, mengajarkan akhlak yang baik bagi anak-anak. Bisa mengajarkan tarikh Rasul dan para Nabi, sehingga anak-anak bisa meneladani dan menjadi anak yang kuat tidak gampang menyerah dan tangguh, karena itu yang dibutuhkan oleh negara.
“Saya terus terang senang Ibu Khofifah satu visi dengan saya ingin memakmurkan Masjid ini,” katanya.
Diketahui, Magengan Kubro digelar bersama Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya. Di acara ini, selain adanya pemecahan rekor MURI, dan Launching Sparkling Ramadhan 2019, Gubernur Khofifah juga mengukuhkan Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya periode 2019-2024. (wt)