Orang nomor satu di Jatim ini juga mengapresiasi terhadap harmonisnya hubungan antara eksekutif dan legislatif; Dimana dalam sepuluh tahun ini, tidak pernah sekalipun dirinya bersama anggota DPRD Jatim melakukan pengambilan keputusan dengan cara voting, melainkan mengedepankan musyawarah mufakat.
“Memang perlu waktu lebih lama di musyawarah mufakat, tapi itu cara dan nilai yang sangat baik, ujar Pakde Karwo seraya mengatakan bahwa DPRD Jatim juga telah berkontribusi dalam membangun kultur politik, dengan landasan yang landai dalam setiap pergantian pemerintah di masa transisi.
Gubernur kelahiran Madiun ini juga mengatakan bahwa dirinya bersyukur dikelilingi oleh orang-orang hebat, khususnya para tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang sudah bekerjasama dengan solid.
Seperti pada Tahun 2010, pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim memiliki program penghapusan lokalisasi dan membentuk Ikatan Dai Lokalisasi (Idial).
Alhamdulillah, terakhir pada 2016 lokalisasi di Mojokerto ditutup. Total ada 47 lokalisasi yang dihapus, katanya sembari melanjutkan bahwa keberhasilan itu berkat kerja semua pihak, termasuk dukungan rakyat Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Terpilih Jatim, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si mengatakan, Pakde Karwo telah memberikan banyak keberhasilan luar biasa selama memimpin Jatim, termasuk keberhasilan menjalin hubungan yang akrab, baik secara vertikal, maupun horizontal, sehingga pembangunan berjalan lancar.
Keberhasilan itu akan menjadi catatan kami, tentu kami berharap mendapatkan support yang sama, katanya sembari menambahkan bahwa support tersebut akan memperkuat, melanjutkan, serta meningkatkan capaian-capaian sukses Jatim dibawah kepemimpinan Pakde Karwo. (min)