MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Kesehatan
mengingatkan pada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran covid 19 varian baru. Langkah ini
Menindaklanjuti hasil rapat koordinasi terkait surat edaran Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi
serta mewaspadai peningkatan Kasus Covid-19 varian baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, menjelaskan bahwa Covid-19 sudah
bukan merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Meski demikian kita tidak bisa mengabaikan begitu saja,
namun perlu mewaspadai untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut dengan menerapkan prokes
secara umum.
Menurut Kadinkes dr. Ulum meski hingga saat ini di Kab. Mojokerto belum ada laporan warga yang
terjangkit covid-19 jenis baru, jika nantinya ada temuan warga yang terserang virus tersebut penanganan
kasus Covid-19 sudah bisa tercover dengan BPJS Kesehatan, dan melalui Puskesmas yang menyebar di
wilayah Kab. Mojokerto.
“Covid-19 jenis terbaru yang saat ini mengalami peningkatan secara nasional, bukan lagi sebagai penyakit
baru yang menakutkan dan sudah tidak termasuk KLB, karena sudah bukan kasus baru, maka covid-19
sudah tercover BPJS,” tegas dr Ulum, di konfirmasi di kantornya, Senin (16/6/2025)
Dijelaskan meski di wilyah Kab. Mojokerto dalam kategori yang relatif aman pada perkembangan kasus
Covid-19 Terbaru 2025, kita tidak boleh mengabaikannya. Meski gejala yang muncul cenderung ringan,
mengenali tanda-tanda Covid-19 terbaru sangat penting agar kita dapat segera mengambil tindakan pencegahan dan pengobatan
Perlu diketahi ada beberapa jenis Varian Covid-19 Terbaru tahun 2025 ini diantaranya:
- Varian Nimbus NB.1.8.1 – Varian ini merupakan turunan dari Omicron yang menyebar ke lebih dari 22 negara, termasuk Indonesia. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan varian sebelumnya, seperti demam, sakit kepala, pilek, mual,
dan muntah. - Varian MB.1.1 dan KP.2.18 – Varian MB.1.1 menjadi varian dominan di Indonesia yang menyebabkan gejala ringan seperti batuk, pilek, dan kelelahan. Varian ini masih berkerabat dengan Omicron dan memiliki kemampuan menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya. Sedangkan gejala baru yang perlu diwaspadai, lanjut dr. Ulum diantaranya: Rasa Nyeri Tenggorokan yang Tajam
- Varian NB. 1. 8. 1 – menyebabkan sensasi nyeri tenggorokan yang sangat menusuk. Menurut para pasien,
rasanya bak menelan serpihan kaca. Selain itu, biasanya juga disertai dengan demam, batuk ringan, dan rasa
lemas.
Gejala Pencernaan Di sisi lain, ada juga beberapa pasien yang mengalami gejala terkait pencernaan. Gejala tersebut meliputi diare, mual, dan ketidaknyamanan pada perut. Meskipun tidak menjadi yang utama, gejala ini tetap penting untuk diperhatikan.
Suara Serak yang Muncul Tiba-tiba Varian terbaru ini seringkali menyebabkan suara serak yang tiba-tiba.Ini biasanya muncul bersamaan dengan rasa nyeri tenggorokan dan batuk ringan.
Demam, Batuk, dan Kelelahan Gejala klasik seperti demam, batuk, dan rasa lelah masih cukup umum. Biasanya hal ini berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu atau lebih.
Hilangnya Indra Penciuman dan Perasa Kehilangan kemampuan mencium dan merasakan juga masih terjadi meskipun lebih jarang daripada sebelumnya. Jika gejala ini disertai demam atau batuk, segera lakukan tes covid.