Namun jika dilihat dari ketetapan pilihan responden, peluang Prabowo-Sandi mengimbangi Jokowi-Ma’ruf di Jatim masih terbuka. Sebab responden yang memilih Jokowi-Ma’ruf yang masih bisa berubah mencapai 38,30%. Sedangkan responden yang pilih Prabowo-Sandi yang bisa berubah hanya 34,80%.
“Tiga faktor terbesar yang bisa mempengaruhi pilihan adalah program yang ditawarkan (23,7%), kualitas dan kelayakan calon atau leadership (19,3%) dan fatwa kiai/ulama (16,6%). Kalau tiga faktor itu dikuasai tim Prabowo-Sandi di Jatim, saya kira peluang mengimbangi bahkan menyalip Jokowi-Ma’ruf masih bisa terjadi,” dalih Hari Fitrianto.
Sebaliknya, jika tiga faktor yang mempengaruhi pilihan masyarakat itu justru dikuasai oleh kubu Jokowi-Ma’ruf, maka target diatas 70 % kemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf di Jatim sangat memungkinkan untuk terealisasi. “Apalagi kalau Bu Khofifah setelah dilantik jadi Gubernur Jatim berkolaborasi dengan Pakde Karwo, saya kira tiga faktor itu bisa diselesaikan dengan baik,” tukas Hari Fitrianto.
Senada, CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi mengatakan hasil survey ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Jatim masih melihat kinerja pemerintahan Jokowi-JK baik dan puas mencapai 44,6%, cukup puas 26,80%, sangat puas 12,40%, kurang puas 12% dan tidak puas 4,20%.
Hal itulah yang mempengaruhi suara partai koalisi pendukung pasangan capres-cawapres di Jatim tidak signifikan. Dicontohkan Angga sapaan akrab Airlangga Pribadi, pemilih Partai Gerindra yang memilih Prabowo-Sandi hanya 56,1% dan 30,9% memilih Jokowi-Ma’ruf serta 13% ragu-ragu. “Pemilih Partai Gerindra yang pilih 01 justru lebih besar dari partai koalisi lainnya seperti PAN (17%), PKS (17,1%), Demokrat (28,7%),” bebernya.
Sebaliknya pemilih partai koalisi pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf yang memilih pasangan 02 relatif kecil. Misalnya, PDIP (6,5%), PKB (11,3%), Golkar (16,9%), NasDem (19,4%), Hanura (18,8%), dan PPP (28,9%). “Ini tugas berat partai-partai pendukung pasangan Prabowo-Sandi untuk mensolidkan konstituennya karena tak sejalan dengan pilihan partai,” jelas Airlangga. (min)