Karena itu, melalui event tersebut, dia ingin mendorong anak-anak muda Surabaya, untuk membuat startup dan menjadi seorang enterpreneur. Ia juga tidak ingin anak-anak muda takut akan memulai sebuah usaha. Sebab menurutnya, Kota Surabaya telah didukung dengan berbagai faktor yang memadahi, seperti wilayah geografis dan transportasi. “Kalau kita buka usaha, tentunya harusnya kita jadi pemenang. Tentunya kita lebih murah. Karena kita jalur lebih dekat, karena jalur transportasi lebih murah,” tuturnya.
Alasan kedua yang membuat Risma ingin anak-anak muda Surabaya menjadi seorang enterpreneur adalah, jika seseorang mempunyai usaha sendiri bisa merangkap menjadi pegawai. Sehingga nantinya biaya produksi bisa dipangkas lebih efisien. Maka dari itu, dia ingin anak-anak muda untuk membuat startup atau rintisan usaha. Karena pastinya, mereka juga punya cara seefisien dan seefektif mungkin untuk mengembangkan usahanya.
“Kalau kita punya perusahaan, kita juga bisa jadi pegawainya. Jadi bisa merangkap. Makanya saya kemarin ngotot bagaimana merubah mindset kita supaya bisa membuka usaha,” jelasnya.
Bahkan, ia mengungkapkan, di lingkungan Pemkot ?Surabaya sendiri, hampir lima tahun ini tidak ada penerimaan calon pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketika awal ia menjabat sebagai wali kota, ASN di lingkungan pemkot mencapai 23 ribu orang. Namun, lambat laun terus menurun hingga sisa 13 ribu orang, dan yang paling banyak dari kalangan tenaga pendidik.
“Saya masuk (awal) 23 ribu pegawai. Sekarang tinggal 13 ribu. 8 tahun turun 10 ribu yang pansiun. Makanya aku ngomong nanti siap ngajar. Karena satu bulan bisa 30 – 40 orang yang pansiun,” katanya.
Kendati demikian, ia berharap kepada masyarakat Surabaya, khususnya anak-anak muda agar tidak serta-merta berpangku tangan mengandalkan pemerintah. Walaupun pemerintah terus berupaya memberikan berbagai fasilitas. Namun begitu, masyarakat juga harus berperan serta mendukung pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan usaha. “Tidak bisa semuanya bergantung pada pemerintah. Makanya kita mencoba aksesnya. Makanya Bekraf juga akan bantu,” pungkasnya. (wt)