Nikmatnya Kemerdekaan (2)

Nikmatnya Kemerdekaan (2)

MENJELANG tahun politik 2024, saat penyelenggaraan pemilu dilaksanakan serentak, maka keterwakilan kita sebagai pemilih akan terwujudkan adanya lembaga legislatif di DPRD Kabupaten/ Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, Pilpres, Pilgub dan Pilkada pemilihan kepala daerah Bupati atau Walikota, serta DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

Dalam tata kehidupan sehari-hari, para pemenang kebijakan birokrasi dan politisi selaku pemegang mandat harus punya komitmen, bersepakat bahwa kemerdekaan dalam segala aspek kehidupan menjadi perwujudan dari nilai-nilai nikmat kemerdekaan itu sendiri. Mulai hal yang sederhana, sampai mencakup hajat publik. Mulai belajar merdeka, kampus merdeka, dan merdeka dari segala perundungan (dibully), sampai bentuk pelayanan merdeka.

Artinya, nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia harus terus diupayakan dan ditingkatkan dengan program yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Bila masih ditemui adanya layanan disertai pungli, suap, termasuk dominasi rakyat miskin dengan berbagai persoalan semestinya para penggede malu, belum mampu mewujudkan marwa, harkat dan martabatnya.

Bila ditelaah lebih dalam, tentu mengutamakan kepentingan hamba Allah (umat), maka Sang Maha Pemberi Nikmat akan menaburkan benih-benih kenikmatan lain kepada siapapun yang dikasihi. Khairunnas wa-anfauhum linnas. Sebaik-baiknya manusia yang memberikan kemanfaatan terhadap sesama.

Selaras dengan firmanNya dalam Surat Al Baqarah Ayat 152:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Dari ayat ini, Allah SWT telah menegaskan kepada seluruh hambaNya untuk selalu mengingat-Nya dalam keadaan apapun. Tak hanya itu, Allah SWT juga mengingatkan bahwa orang yang bertakwa adalah akan mendapatkan sebaik-baik tempat di sisi-Nya, daripada orang yang ingkar kepada-Nya. Siapapun yang mengingkari atas nikmat Nya akan mendapatkan azab yang pedih.

Keyakinan dan logika berpikir sederhana, bahwa ketika kita menolong orang lain, maka segala urusan kita ditolong oleh Allah SWT. Begitu pula ketika kita menyelesaikan kesulitan orang lain, tanpa disadari urusan kita mendapatkan jalan keluar dan rejeki yang tidak disangka-sangka.