Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan” (Surat Al-Mujadilah Ayat 11)
Menurut tafsir Ibnu Katsir, bahwa janganlah kamu mempunyai anggapan bahwa apabila seseorang dari kalian memberikan kelapangan untuk tempat duduk saudaranya yang baru tiba, atau dia disuruh bangkit dari tempat duduknya untuk saudaranya itu, hal itu mengurangi haknya (merendahkannya). Tidak, bahkan hal itu merupakan suatu derajat ketinggian baginya di sisi Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala itu untuknya, bahkan Dia akan memberikan balasan pahalanya di dunia dan akhirat.
Karena sesungguhnya barang siapa yang berendah diri terhadap perintah Allah, niscaya Allah akan meninggikan kedudukannya dan mengharumkan namanya. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya: niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak untuk mendapatkannya dan siapa yang tidak berhak mendapatkannya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kamil, telah menceritakan kepada kami Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab, dari Abut Tufail alias Amir ibnu Wasilah, bahwa Nafi’ ibnu Abdul Haris bersua dengan Umar r.a. di Asfan, dan sebelumnya Umar telah mengangkatnya menjadi amilnya di Mekah. Maka Umar bertanya kepadanya, “Siapakah yang menggantikanmu untuk memerintah ahli lembah itu (yakni Mekah)?” Nafi’ menjawab, “Aku angkat sebagai penggantiku terhadap mereka Ibnu Abza —seseorang dari bekas budak kami—.” Umar bertanya, “Engkau angkat sebagai penggantimu untuk mengurus mereka seorang bekas budak?” Nafi’ menjawab, “Wahai Amirul Mu’minin, sesungguhnya dia adalah seorang pembaca Kitabullah (ahli qiraat lagi hafal Al-Qur’an) dan alim mengenai ilmu faraid serta ahli dalam sejarah.”
Maka Umar r.a. berkata dengan nada menyetujui, bahwa tidakkah kami ingat bahwa Nabimu telah bersabda:
Sesungguhnya Allah meninggikan derajat suatu kaum berkat Kitab (Al-Qur’an) ini dan merendahkan kaum lainnya karenanya.
Selasa (29/12/2020), Pemprov Jawa Timur melakukan kerjasama (MoU) dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Kemenpan-RB membentuk Jatim Corporate University (CarpU). MoU ditandatangani bersama ketiga pimpinan lembaga tersebut, melalui virtual.
Pembentukan CorpU bertujuan mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Profesional dan berkelas dunia, maka dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang berorientasikan pada hasil.
Memberi peluang kepada ASN dengan potensi dan kapasitas memungkinkan mencapai kemajuan juga kemampuan secara profesional berkelas dunia, maka ke depan kompetensi ASN sangat menentukan. Bukan karena KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
Ide ini merupakan inovasi tingkat tinggi. Tetapi membutuhkan waktu minimal 3-5 tahun ke depan baru dapat melihat potensi dan kemampuan dengan kompetensi profesional berkelas dunia.