World Cleanup Day, Berbagai Elemen Masyarakat Bersihkan Pantai Tambak Wedi

World Cleanup Day, Berbagai Elemen Masyarakat Bersihkan Pantai Tambak Wedi
Pemerintah Kota Surabaya menggelar aksi bersih-bersih massal di sepanjang Pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Sabtu (20/9/2025).

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Pemerintah Kota Surabaya menggelar aksi bersih-bersih massal di sepanjang Pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini bagian dari peringatan World Cleanup Day, dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), Komunitas hingga Kader Surabaya Hebat.

Aksi ini diikuti oleh sekitar 1.500 peserta yang terbagi dalam empat zona pembersihan. Mereka tidak hanya membersihkan sampah di kawasan pantai, tetapi juga di area sekitar Jembatan Suramadu hingga ke area Pantai Batu-batu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan serentak di seluruh kabupaten/kota di Indonesia sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup.

“Ini kerja bakti serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati World Cleanup Day 2025,” ujar Dedik.

Ia menambahkan, aksi ini bertujuan mengingatkan masyarakat bahwa kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja akibat pencemaran. Khususnya sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi generasi mendatang. “Kita mengajak seluruh elemen masyarakat, stakeholder, mulai dari TNI, Polri, LSM, pengusaha, KSH, hingga pelajar untuk semua terlibat di sini,” kata Dedik.

Menurut Dedik, kegiatan ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut. Ia menjelaskan bahwa lebih dari 80 persen oksigen yang dihirup manusia dihasilkan oleh plankton di laut, sehingga kebersihan laut penting diperhatikan demi menjaga sumber oksigen bagi kehidupan.

Selama ini, DLH Surabaya memiliki tim yang secara rutin menindak pembuang sampah sembarangan. Meski demikian, Dedik mengakui masih banyak warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, Ia menekankan pentingnya mengurangi produksi sampah dimulai dari diri sendiri.

“Ayo kurangi sampah dari diri kita sendiri. Kalau di hilir sudah terlambat penanganannya. Kita sekarang fokus di hulu, mulai edukasi masyarakat untuk lebih bijak memakai produk-produk yang bisa menghasilkan sampah berlebihan,” imbuhnya.

Ia mencontohkan, masyarakat harus bijak dalam membeli makanan atau barang agar tidak menimbulkan banyak sisa atau sampah yang tidak perlu. Tak hanya itu, Dedik juga kembali mengajak warga Surabaya untuk mengurangi pemakaian popok sekali pakai dan beralih ke popok kain.

Editor: Wetly