World Cleanup Day, Berbagai Elemen Masyarakat Bersihkan Pantai Tambak Wedi

World Cleanup Day, Berbagai Elemen Masyarakat Bersihkan Pantai Tambak Wedi
Pemerintah Kota Surabaya menggelar aksi bersih-bersih massal di sepanjang Pantai Tambak Wedi, Kenjeran, Sabtu (20/9/2025).

“Bertepatan dengan World Cleanup Day, masyarakat Kota Surabaya bisa lebih bijak dalam pengelolaan sampah dan terpenting sadar untuk tidak membuang sembarangan,” tandasnya.

Salah satu pegiat lingkungan dan pendiri Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan (Ecoton) yang turut hadir dalam aksi bersih-bersih ini, Prigi Arisandi mengatakan bahwa Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga sebagai pencemar plastik terbesar di dunia, setelah India dan Nigeria.

Menurutnya, keberadaan Kota Surabaya yang berada di hilir Sungai Brantas, menjadi salah satu “hotspot” kontribusi pencemaran mikroplastik.

“Sampah dari Malang, Batu, dan 16 kota lainnya akhirnya bermuara di Tambak Wedi, Wonorejo, dan Wonokromo. Surabaya punya pekerjaan rumah besar untuk menanggulangi sampah plastik,” jelas Prigi.

Ia pun mengapresiasi Pemkot Surabaya berani mengambil langkah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti tas kresek, sedotan, styrofoam, sachet, dan botol kemasan.

Prigi menekankan bahaya mikroplastik yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara dan mencemari organ vital, bahkan janin di dalam kandungan.

“Aksi ini luar biasa, semua orang berkontribusi, semua turun tangan. Ada komunitas, masyarakat, TNI, Polri, sampai ASN Semua turun untuk bergotong-royong membersihkan, karena problem sampah ini problem kita bersama,” tutur Prigi.

Sebagai pegiat lingkungan, Prigi berharap warga Surabaya bisa mengurangi produksi sampah dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Jangan biarkan sampah plastik terus menumpuk dan membanjiri Surabaya, karena itu dapat  mengancam kesehatan masyarakat dan generasi selanjutnya. (*)

Editor: Wetly