Hadapi Tantangan Fiskal, Pemkot Surabaya Optimalkan Aset dan Teknologi Non-Tunai

Hadapi Tantangan Fiskal, Pemkot Surabaya Optimalkan Aset dan Teknologi Non-Tunai
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan mengoptimalkan aset-asetnya yang selama ini belum produktif atau idle.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Di tengah isu pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pusat, Pemkot Surabaya memilih untuk menerapkan strategi jitu dengan menata ulang manajemen keuangan. Strategi fiskal ini bertumpu pada tiga pilar utama, yakni kejujuran, optimalisasi aset, dan pengawasan berbasis teknologi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menggarisbawahi pentingnya kejujuran untuk transparansi agar semua kebutuhan dan pengeluaran bisa diketahui secara jelas.
“Sehingga pentingnya kejujuran dalam setiap laporan keuangan. Jadi berapa yang perlu disampaikan, sampaikan,” ujar Wali Kota Eri, Kamis (18/9/2025).

Untuk menutupi potensi kekurangan dana, Wali Kota Eri menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan mengoptimalkan aset-asetnya yang selama ini belum produktif atau idle.

“Hasil dari penyewaan ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan, yang kemudian bisa digunakan untuk menutup kekurangan transfer keuangan daerah,” jelasnya.

Editor: Wetly