Menurutnya, Bandara Dhoho merupakan pintu utama pergerakan orang dan barang di kawasan selingkar Wilis. Karena itu, kolaborasi antar daerah dinilai menjadi kunci memaksimalkan manfaat bandara bagi pertumbuhan ekonomi regional. “Kami para kepala daerah juga rutin berdiskusi dan berkoordinasi. Selain itu, kami selalu meminta arahan dari Gubernur agar langkah yang kami ambil selaras,” ujarnya.
Mbak Wali menilai keberadaan bandara memberi peluang nyata untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah. Ia mencontohkan komoditas kuliner khas, tahu takwa, yang memiliki masa simpan pendek.
“Sering kali ada warga dari luar daerah ingin membawa tahu takwa, tetapi masa simpannya hanya satu hari jika tidak disimpan dalam pendingin. Dengan adanya bandara, pengiriman bisa lebih cepat sehingga produk tetap terjaga kualitasnya,” jelasnya.
Selain mempercepat logistik, bandara juga diyakini membuka pintu investasi lebih besar bagi Kota Kediri. “Bandara memudahkan akses, dan itu sangat penting bagi investor. Ini momentum bagi kami untuk memperkuat konektivitas dan membuka peluang investasi lebih luas,” tegasnya.
Mbak Wali menegaskan komitmen Pemkot Kediri dalam memperkuat ekosistem pendukung Bandara Dhoho serta mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. “Hadirnya Bandara Internasional Dhoho Kediri adalah momentum besar untuk mengubah wajah ekonomi Kediri Raya. Infrastruktur yang kami bangun bukan hanya untuk pergerakan orang, tetapi juga untuk mendorong arus barang, ide, dan investasi,” pungkasnya.(*)





