Kata dia, Gerindra menolak Budi Arie yang akan bergabung dalam partai Gerindra dan masuk kepengurusan. Sebagai kader militan tidak nyaman dan tidak rela ketika ada orang hanya mencari panggung politik, untuk kepentingannya sendiri.
“Lebih baik, Budi Arie sebagai Ketua Umum Projo membantu pak Prabowo itu lebih baik, jangan sampai masuk di kepengurusan. Kita dari awal bersusah payah membesarkan partai, menolak Budi Ari masuk di kepengurusan Partai Gerindra.” tandasnya.
Sementara itu, Yohan Tri Waluyo Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Partai Gerindra Kota Blitar, menyepakati deklarasi penolakan terhadap Budi Arie Setiadi yang rencananya masuk di kepengurusan DPP Partai Gerindra. Anggota DPRD Kota Blitar dari Partai Gerindra, membenarkan dengan apa yang disampaikan sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Blitar Tan Ngi Hing, bila mengingat kebelakang 25 tahun yang lalu, Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto benar – benar berjuang dengan keras untuk membesarkan partai.
“Pak Prabowo menjadi presiden, kenapa tiba – tiba pak Budi Arie masuk ke Gerindra. Kita tentu menghormati relawan, namun kita juga tidak lupa 10 tahun yang lalu ia sempat memberikan statement yang kontroversial terhadap pak Prabowo. Dan yang pasti, kita tidak ingin masuknya pak Budi Arie di kepengurusan menjadikan para kader di semua kepengurusan mulai dari DPP, DPD dan DPC itu terpecah,” tuturnya.
Diketahui, penolakan dari para kader dan hampir seluruh kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra ) di Indonesia tak terkecuali Gerindra Kota Blitar. (*)





