Terkait sistem pengelolaan, Vinanda menyebut pihaknya masih mengkaji model terbaik agar urban farming memberi manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah. “Kita masih mengkaji model pengelolaannya supaya bisa menguntungkan bagi masyarakat maupun Pemerintah Kota Kediri. Ini juga menjadi salah satu upaya kita untuk meningkatkan PAD,” ungkapnya.
Ia juga telah menghimbau kepada para lurah agar di setiap kantor kelurahan dikembangkan urban farming, sementara para camat diminta menyiapkan minimal dua lahan di wilayahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Un Achmad, menjelaskan bahwa luas lahan di Kelurahan Mrican mencapai dua hektare, sedangkan di Kelurahan Bandar Kidul sekitar satu hektare. “Harapannya, di kawasan tersebut akan tersedia area penanaman sayur, sistem hidroponik, kolam ikan, hingga kafe yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana produksi, edukasi, sekaligus rekreasi,” tutupnya.





