Untuk memperkuat kapasitas dosen, UNP Kediri telah menghadirkan Prof. Asep Supena dari Universitas Negeri Jakarta dalam program penyamaan persepsi tentang pendidikan inklusif. Kampus juga berencana membentuk relawan lintas program studi guna mendampingi mahasiswa disabilitas dalam kegiatan akademik.
Saat ini, ULD UNP Kediri tengah melakukan pemetaan mahasiswa disabilitas di semester pertama dan ketiga, mencakup empat kategori utama: fisik, sensorik, mental, dan intelektual. Mayoritas mahasiswa yang terdata masih berasal dari kategori disabilitas fisik.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan dosen agar aktif melaporkan mahasiswa yang membutuhkan layanan khusus,” terang Novi.
Salah satu penerima manfaat ULD adalah Safira (20), mahasiswi Pendidikan Ekonomi asal Tarokan, Kediri. Meski menyandang disabilitas fisik, ia aktif berorganisasi dan kerap menorehkan prestasi sejak SMA.
“Jangan takut mengejar mimpi kuliah di UNP Kediri. Bagi teman-teman disabilitas, kampus ini sangat peduli dan siap mendampingi hingga memperoleh beasiswa KIP,” ujarnya.
Menurut Safira, meski sempat canggung saat awal kuliah. Namun, dukungan dosen dan teman-teman membuatnya cepat beradaptasi.
Keberadaan ULD membuat mahasiswa disabilitas lebih percaya diri karena mendapat pendampingan dan kemudahan akses beasiswa.
Ia berharap semakin banyak penyandang disabilitas berani melanjutkan kuliah.
“Keterbatasan bukan penghalang untuk sukses. Yang penting semangat dan percaya diri,” pungkasnya.(*)





