Kediri  

UNP Kediri Perkuat Komitmen Inklusi Lewat Unit Layanan Disabilitas

Mahasiswa Disabilitas Diprioritaskan Dapat Beasiswa KIP, Dorong Semangat Belajar Setara.

UNP Kediri Perkuat Komitmen Inklusi Lewat Unit Layanan Disabilitas
Safira (20), mahasiswi Pendidikan Ekonomi asal Tarokan, Kediri, berdiskusi dengan dosen di perpustakaan UNP Kediri. Pendampingan ini menjadi bagian dari layanan inklusi yang diberikan kampus bagi mahasiswa disabilitas. (Foto: Moch Abi Madyan)

Untuk memperkuat kapasitas dosen, UNP Kediri telah menghadirkan Prof. Asep Supena dari Universitas Negeri Jakarta dalam program penyamaan persepsi tentang pendidikan inklusif. Kampus juga berencana membentuk relawan lintas program studi guna mendampingi mahasiswa disabilitas dalam kegiatan akademik.

Saat ini, ULD UNP Kediri tengah melakukan pemetaan mahasiswa disabilitas di semester pertama dan ketiga, mencakup empat kategori utama: fisik, sensorik, mental, dan intelektual. Mayoritas mahasiswa yang terdata masih berasal dari kategori disabilitas fisik.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan dosen agar aktif melaporkan mahasiswa yang membutuhkan layanan khusus,” terang Novi.

Salah satu penerima manfaat ULD adalah Safira (20), mahasiswi Pendidikan Ekonomi asal Tarokan, Kediri. Meski menyandang disabilitas fisik, ia aktif berorganisasi dan kerap menorehkan prestasi sejak SMA.

Mahasiswi UNP Kediri penyandang disabilitas fisik membaca buku di perpustakaan kampus.
Safira, mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, tetap semangat menimba ilmu meski memiliki keterbatasan fisik. Ia menjadi inspirasi bagi mahasiswa disabilitas lainnya untuk berani meraih mimpi kuliah.(Foto: Moch Abi Madyan)

“Jangan takut mengejar mimpi kuliah di UNP Kediri. Bagi teman-teman disabilitas, kampus ini sangat peduli dan siap mendampingi hingga memperoleh beasiswa KIP,” ujarnya.

Menurut Safira, meski sempat canggung saat awal kuliah. Namun, dukungan dosen dan teman-teman membuatnya cepat beradaptasi.

Keberadaan ULD membuat mahasiswa disabilitas lebih percaya diri karena mendapat pendampingan dan kemudahan akses beasiswa.

Ia berharap semakin banyak penyandang disabilitas berani melanjutkan kuliah.

“Keterbatasan bukan penghalang untuk sukses. Yang penting semangat dan percaya diri,” pungkasnya.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan