Ia berharap Pemkot dapat lebih realistis dalam menetapkan target keuangan bagi RPH agar tidak memberatkan jajaran direksi. “Kalau terus dipaksa harus bisa tanpa mempertimbangkan kondisi lapangan, itu berat,” tegas Faridz.
Dorongan Inovasi dan Optimalisasi Aset
Lebih lanjut, Faridz Afif mendorong manajemen RPH untuk berinovasi dan mencari sumber pendapatan baru. Ia menilai, sebagai perusahaan daerah berbentuk perseroan, RPH memiliki ruang gerak yang lebih fleksibel untuk mengembangkan usaha berbasis profit.
“Direksi RPH harus punya pola dan cara baru untuk meningkatkan pendapatan. Manfaatkan aset tanah yang ada, gunakan sebaik mungkin untuk menambah pemasukan,” ujarnya.
Menurutnya, berbagai usaha kecil seperti produk olahan daging atau kuliner turunan bisa menjadi alternatif yang layak dicoba. “Bahkan kalau punya lahan strategis di pinggir jalan, bisa dikembangkan untuk usaha lain seperti SPBU atau kuliner olahan daging. Sekecil apapun keuntungannya tetap bisa menambah pemasukan,” tandasnya.
Komisi B Siap Kawal Efisiensi dan Kinerja BUMD
Faridz menegaskan, Komisi B DPRD Surabaya akan terus mengawal kinerja seluruh BUMD agar tetap efisien dan produktif tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan atau beban keuangan perusahaan.
“Yang penting bukan hanya mengejar dividen untuk pendapatan daerah, tetapi memastikan BUMD seperti RPH tetap sehat secara operasional dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)