Tanpa Biaya
PSSI Jatim juga memastikan bahwa seluruh peserta tidak dikenakan biaya sepeser pun hingga babak final. Satu-satunya yang menanggung biaya adalah tim yang menjadi tuan rumah. Pendanaan kompetisi ini berasal dari kombinasi APBD, sponsor, dan dana internal Asprov.
Menariknya, gratisnya seluruh biaya ini juga diterapkan untuk kelompok umur di bawahnya, yakni U-15 dan U-13, yang akan dimulai sepekan setelah kick-off U-17. Meski begitu, Djoko menepis anggapan bahwa antusiasme tinggi ini semata karena kompetisi digratiskan.
“Justru tahun ini kami lebih ketat soal administrasi klub. Tapi semangat mereka tetap besar. Mungkin juga karena sekarang tidak ada larangan bagi klub mencari sponsor sendiri, beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” tambah mantan jurnalis ini.
Untuk menyelenggarakan keseluruhan kompetisi, mulai dari U-13, U-15, U-17, hingga Liga 4, Asprov PSSI Jatim memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp 7 miliar, dengan U-17 saja menghabiskan hampir Rp 1,5 miliar.
Adapun peraturan teknis, termasuk batas usia pemain, tidak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. (*)