“Hadirnya kawasan integrated farming bisa melakukan substitusi impor dari proses penyiapan pakan ikan karena proses penyiapan pakan ikan sangat sederhana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, hadirnya integrated farming bisa dijadikan referensi sebagai eduwisata maupun agrowisata. Sebab, sesuatu yang memiliki pola terintegrasi menjadi referensi dapat direplikasi di banyak tempat.
“Gapoktan juga memiliki harapan yang begitu besar sekaligus menjadi pembelajaran bagi banyak pihak,” jelasnya.
Saat ini, kebijakan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di Jawa Timur diarahkan untuk swasembada pangan berkelanjutan dalam pemenuhan ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri.
Beberapa komitmen yang dilakukan, antara lain peningkatan indeks pertanaman, pengembangan inovasi teknologi produksi, peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui hilirisasi dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan memfasilitasi serta mendorong peran petani muda.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin mengatakan, agar seluruh stakeholder memanfaatkan lahan yang ada untuk dikembangkan. Caranya, terus berinovasi sesuai kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
“Jangan jenuh berinovasi. Kembangkan terus sehingga bisa menjadi pilot project untuk tempat-tempat lainnya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang mengatakan, sinergi kolaborasi untuk negeri terus menerus dilakukan dengan baik utamanya membahas pertanian di seluruh kabupaten Lamongan. Mengingat, banyak hal yang bisa dipecahkan bersama-sama, salah satunya ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan.
“Terima kasih semua pihak yang mendorong kami bersemangat mewujudkan swasembada pangan di Lamongan lebih cepat dan lebih baik,” ungkapnya.
Selain panen padi dan menyaksikan kompi produksi, Khofifah turut menyaksikan peresmian bukit tidar dengan penandatanganan prasasti oleh Pangdam V Brawijaya. (*)