Cuaca Anomali, Produksi Garam Sulteng Turun Drastis, Presiden Diminta Turun Tangan

Cuaca Anomali, Produksi Garam Sulteng Turun Drastis, Presiden Diminta Turun Tangan

Untuk memenuhi semua kebutuhan teknis tersebut, kata Nawir, diperlukan bantuan permodalan bagi para petani garam.

Oleh karena itu, Nawir berharap program koperasi desa dan Kabupaten Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka dapat membantu menghidupkan kembali aktivitas para petani garam di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu.

Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, melalui bagian Pemberdayaan, Sita menjelaskan, pihaknya telah berupaya meningkatkan pemberdayaan petani garam Talise, di antaranya dengan memberikan bantuan sarana tambak garam.

“Sejak tahun 2016 sudah ada intervensi dari DKP sendiri, khususnya untuk bantuan pemberdayaan bagi petani garam.” Kata Sita saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, ada satu metode pemberdayaan yang sangat efektif dan cocok untuk petani garam di Kota Palu, yakni metode panel atau rumah garam.

“Rumah garam ini bermanfaat agar petani garam tidak terganggu oleh kondisi cuaca saat panen, terutama saat hujan.” Katanya.

Kemudian metode kedua, kata Sita, yakni penggunaan geomembran pada kelompok tambak. Geomembran untuk meningkatkan kualitas kristal garam

“Sebenarnya potensi di Kota Palu sangat besar, karena ini tambak garam yang sudah ada sejak lama. Sudah puluhan tahun di Kota Palu,” jelasnya.

Sementara itu, untuk kelompok restorasi Talise yang tercatat pada tahun 2024, ada sekitar 16 kelompok dan 152 RTP.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas masyarakat petani garam, petani garam harus dibekali dengan kemampuan manajemen garam yang baik.

“Jadi memulai usaha tambak garam, bagaimana mengajarkan mereka cara menghasilkan garam bersih, berkualitas, dan memiliki nilai NASL yang tinggi.” terangnya (*