“Kita pastikan 2 korban sudah semakin membaik. Ariyono Riza per hari ini sudah diizinkan untuk bisa pulang ke Kota Mojokerto. Namun Muhammad Zaki masih harus dilakukan perawatan karena kondisinya lebih parah dari Ariyono. Muhammad Zaki ini sempat dipasang ventilator karena paru-parunya dipenuhi dengan air. Saat kami kesana ventilator sedang terpasang namun ia masih sadar,” jelas Ali Kuncoro.
Dan kabar malam ini, alat ventilatornya yang terpasang di tubuh Muhammad Zaki sudah bisa dilepas. Alhamdulillah ini berita yang menggembirakan dan semoga kedua korban tersebut, sudah perjalanan menuju rumahnya di Mojokerto.
“Kami laporkan terkait pembiayaan dan pendampingan maka menjadi tanggung jawab dan beban Pemerintah Kota Mojokerto. Setelah acara ini, kami akan mengumpulkan satuan pendidikan di Kota Mojokerto untuk memberikan persepsi yang sama yang sudah ditandatangani Kepala Dinas Dikbud Kota Mojokerto. Bukan pelarangan tapi pembatasan. Diutamakan lokasi yang edukasi seperti museum, perpustakaan, situs Majapahit atau wisata religi agar minim resiko,” pungkas Pj. Walikota, Mojokerto.
Secara terpisah, Kadis Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo menambahkan pihaknya akan terus melakukan evaluasi. Siapapun penyelenggaranya pasti tidak mau ada musibah seperti ini. Pada saat kejadian di lokasi pantai itu, sudah ada himbauan bahwa Pantai Drini tersebut berada dikawasan laut selatan. Kondisinya palungnya cukup dalam setelah 50 meter dari bibir pantai.
“Pada malam ini, satuan pendidikan wajib mengadakan tahlil selama 7 hari. Kemudian kami memberikan pendampingan psikolog ke 9 orang yang selamat. Selain itu kita juga gandeng Kemenag untuk menguatkankan spiritual,”papar Kadis Dikbud Kota Mojokerto.
Dijelaskan, setiap kegiatan di sekolah pasti sudah menjadi pembicaraan pihak sekolah, komite dan wali murid. Meski demikian kami akan melakukan evaluasi, agar untuk kegiatan serupa memilih lokasi yang minim resiko, namun cukup membawa manfaat.
“Kami juga sepaham dengan arahan Mas. Pj. Walikota Mojokerto, untuk kegiata serupa nantinya, perlu diutamakan lokasi edukasi yang lebih aman dan minim resiko seperti museum, perpustakaan, situs Majapahit atau wisata religi dan sejenisnya,” pungkas Kadis Dikbud , Ruby Hartoyo.(*)